Network
GALAJABAR – Pengurus DPP Partai Demokrat, Taufiqurrahman mengaku tidak aneh dengan sepak terjang Kepala Kantir Staf Presiden, Moeldoko terhadap partainya.
Baginya, Moeldoko sengaja dijadikan sebagai alat untuk mengalihkan beberapa isu besar.
“Bisa saja serangan KSP Moeldoko kali ini adalah pengalihan isu,” ujar Taufiqurrahman, seperti dilansir Galamedia dari akun Twitternya, @Taufiq_PD_DKI, Jumat, 25 Juni 2021.
Isu-isu besar di era Presiden Jokowi di antaranya seperti isu korupsi bansos, korupsi benur lobster, penolakan wacana Jokowi 3 periode, hingga ketidakadilan Habib Rizieq Shihab (HRS).
Baca Juga: Ikatan Cinta 26 Juni 2021: Elsa Rencanakan Hal Baru Untuk Balas Dendam Ke Al-Andin
Pengalihan isu penolakan wacana 3 Jokowi periode ditujukan agar dapat menghambat gerilya Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Pasalnya, AHY sendiri semakin terang-terangan menolak amandemen UUD 1945 karena hal tersebut telah menciderai cita-cita reformasi.
Sementara itu, tersiar kabar eks politisi Gerindra, Arief Poyuono telah memberikan pernyataan menghebohkan soal wacana 3 Jokowi periode.
Ia membocorkan jika wacana 3 Jokowi Periode telah disampaikan kepada tiga ‘orang Istana’ dengan inisial L, M, dan P.
Baca Juga: Tengah Menangani Pasien Covid-19, Perawat di Garut Dipukul Pemuda
“Supaya Demokrat lupa kasus madam bansos, benur lobster, utang luar negeri, ruginya BUMN, penolakan Jokowi 3 periode,” ungkapnya.
Pengalihan isu Habib Rizieq Shihab (HRS) semakin nyata terlihat setelah AHY dituding sebagai tokoh utama di balik kerumunan massa yang membuat kericuhan.
“Omnibuslaw, ketidakadilan pada Habib Rizieq Shihab (HRS) dll,” pungkasnya. ***
