Sebut Sikap Jokowi Patut Diapresiasi, Eks Jubir PSI: Jokowers, Santai Dong Merespons BEM UI

- 30 Juni 2021, 15:30 WIB
Mantan Juru Bicara PSI, Dedek Prayudi mengapresiasi sikap santai Jokowi dalam menyikapi kritikan BEM UI. Menurutnya, Jokowi begitu menghormati hak berpendapat dan tak ada kesan mengancam kepada pengkritiknya.
Mantan Juru Bicara PSI, Dedek Prayudi mengapresiasi sikap santai Jokowi dalam menyikapi kritikan BEM UI. Menurutnya, Jokowi begitu menghormati hak berpendapat dan tak ada kesan mengancam kepada pengkritiknya. /Twitter/@Uki23



GALAJABAR - Mantan Juru Bicara PSI, Dedek Prayudi menanggapi respons Presiden Jokowi terkait kritikan BEM UI yang menjuluki Jokowi sebagai "The King of Lip Service".

Melalui akun Twitter pribadinya @Uki23, ia mengaku takjub dengan sikap Jokowi dalam menanggapi kritik yang dilayangkan BEM UI kepadanya.

Dedek Prayudi menilai bahwa respons Jokowi terhadap BEM UI disikapi dengan santai sehingga patut diapresiasi.

Baca Juga: Beginilah Video Detik-detik Kapal Ferry KMP Yunicee Tenggelam di Perairan Selat Bali

Terlebih menurutnya, Jokowi menghargai pendapat yang disampaikan oleh BEM UI.

"Respon Presiden @jokowi atas kritik rekan-rekan BEM UI patut diapresiasi," ujar Dedek Prayudi dilansir Galajabar dari akun Twitter @Uki23 pada Rabu, 30 Juni 2021.

"Santai, menghormati hak berpendapat dan tak ada kesan mengancam," sambungnya.

Lebih jauh, mantan Juru Bicara PSI tersebut mengungkapkan bahwa berdasarkan pandangannya Jokowi memaklumi sekaligus menghormati kritikan dari BEM UI terhadap dirinya.

Baca Juga: BEM UI Nobatkan Presiden RI 'The King of Lip Sevice', Jokowi: Kritik Boleh Saja, Tapi Ingat...

Bahkan dalam hal ini, Dedek Prayudi mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi selain memaklumi juga mengingatkan adab berbicara.

"Ia memaklumi tapi juga mengingatkan tentang adab berbicara," ucapnya.

Melihat respons Jokowi bersikap santai atas kritikan BEM UI, Dedek Prayudi lantas mengajak para pendukung Jokowi untuk mencontoh sikap Jokowi.

"Jokowers, bisa juga dong santai merespons BEM UI. Pak Dhe (Jokowi) bilang fokus pandemi aja," ucapnya.

Baca Juga: Luhut Panjaitan Ditunjuk Kembali oleh Jokowi untuk Pegang Komando Penanganan Covid-19

Sebelumnya, Presiden Jokowi turut angkat suara terkait kritikan yang dilayangkan BEM UI terhadap Jokowi.

Dilansir Galajabar dari saluran Youtube Sekretariat Presiden, Jokowi memandang bahwa kritik mahasiswa itu hanyalah sebuah bentuk ekspresi mahasiswa yang tidak seharusnya dihalangi.

Selain itu, menurut presiden, kritik bukanlah sesuatu yang dilarang di negara demokrasi seperti Indonesia.

Seolah menaggapi kritikan BEM UI biasa saja, Jokowi mengatakan bahwa ia telah terbiasa menghadapi lontaran kritikan.

Baca Juga: Innalillahi, Kabar Duka dari Dunia Politik, Ketum PAN Zulkifli Hasan Berduka Atas Wafatnya M. Siddik

Pasalnya, Jokowi juga mengaku bahwa banyak julukan yang diberikan publik terhadapnya.

"Ya itu kan sudah sejak lama, ya. Dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer," tutur Presiden Jokowi dilansir Galajabar dari saluran YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu, 30 Juni 2021.

"Ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo. Kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter, ada juga yang ngomong saya ini bebek lumpuh, dan baru-baru ini ada yang ngomong saya ini bapak bipang," tambahnya.

Kemudian, Jokowi juga menanggapi perihal kritikan BEM UI yang menobatkan dirinya sebagai The King of Lip Service.

Baca Juga: Kirimi Surat ke Presiden Jokowi, Muhammadiyah Minta Pemerintah Segera Tarik Rem Darurat

Jokowi menilai kritikan itu sebagai suatu hal yang biasa, sekedar wujud ekspresi mahasiswa yang sama sekali tidak dilarang.

"Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa. Ini negara demokrasi jadi kritik itu, ya, boleh-boleh saja," ucapnya.

"Universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi," lanjutnya.

Kendati demikian, Jokowi juga mengingatkan bahwa untuk menyampaikan kritikan perlu disertai kesopanan.

Baca Juga: Indonesia Ternyata Memiliki Utang pada 10 Negara Ini, Ada Jepang dan China

"Tapi juga ingat, kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunan," terangnya.

"Ya saya kira biasa saja. Mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat," jelasnya.

Disisi lain, Jokowi mengungkapkan bahwa yang terpenting untuk sekarang ialah fokus terhadap pandemi covid-19.

"Tapi yang saat ini penting kita semuanya bersama-sama fokus untuk penanganan Covid-19," tutupnya. (Penulis: Sartika Rizki Fadilah)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x