Usulannya Tak Dilirik Pemerintah Pusat, Anies Baswedan Kini Dapat 'Acungan Jempol' dari Pentolan IDI

- 5 Juli 2021, 20:03 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengunjungi TPU tempat jenazah Covid-19 dimakamkan. Ia mengajak warganya mengurangi bepergian dan lebih mementingkan keselamatan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengunjungi TPU tempat jenazah Covid-19 dimakamkan. Ia mengajak warganya mengurangi bepergian dan lebih mementingkan keselamatan. /IG/@aniesbaswedan
GALAJABAR - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sempat memberikan usulan kepada pemerintah pusat untuk dilakukan pengetatan seiring lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota.

Disebutkan bahwa usulan Anies baswedan tersebut disampaikan sejak Mei 2021 yang lalu namun 'tak dilirik' alias ditolak oleh Pemerintah Pusat.

Setidaknya kabar mengenai usulan Anies Baswedan kepada pemerintah pusat itu disampaikan oleh pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono.
 
Baca Juga: Perwal PPKM Darurat Terbit, Warga Cimahi yang Melanggar Siap-siap Terima Sanksi

"Akhir Mei setelah mendengarkan masukan Tim Pandemi @fkmui tentang potensial lonjakan yang dapat terjadi, @aniesbaswedan segera usulkan ke pemerintah pusat agar segera dilakukan pengetatan maksimal Jawa-Bali," begitu bunyi cuitan Pandu melalui akun @drpriono1 dikutip galajabar Senin, 5 Juli 2021.

Pandu juga membeberkan bahwa usulan itu ditolak karena dinilainya Pemerintah Pusat mempertimbangkan isu ekonomi.

Epidemiolog UI itu menduga pemerintah pusat lebih mempertimbangkan urusan ekonomi ketimbang menanggulangi Covid-19.
 
Baca Juga: Pemerintah Izinkan WNA Masuk RI saat PPKM Darurat, Ketua KNPI: Ini Negara Indonesia atau Asing

Dia menyebut ada Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), tapi yang terpikir hanya PEN.

Usai isu usulan orang nomor satu itu ditolak, Anies Baswedan mendapat 'acungan jempol' alias pujian dari kasatgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban.

Apresiasi itu disampaikan Zubairi terkait kebijakan Anies yang menyediakan atau membuka posko pengisian tabung oksigen.
 
Baca Juga: Membantu Pemerintah Menekan Kasus Covid-19, Calon Kades Ini Bagikan 6500 Masker dan 1000 Hand Sanitizer

Kebijakan itu seolah menjadi angin segar di tengah kelangkaan pasokan oksigen akhir-akhir ini.

"Posko oksigen di Monas merupakan langkah taktis, dan saya amat sangat mengapresiasi Mas @aniesbaswedan dalam hal ini," cuit Zubairi melalui Twitternya @ProfesorZubairi Senin, 5 Juli 2021.

Ia menyebut bahwa stok oksigen saat ini adalah hal yang paling mendesak dalam penanganan pasien Covid-19.
 
Baca Juga: Anies Baswedan Menangis Saat Bacakan Laporan Wafat Covid-19, Ferdinand Hutahaean: Tangis Palsu, Main Drama

"Pasalnya stok oksigen adalah hal yang mendesak," katanya.

"Pasien Covid-19 dalam bahaya jika kekurangan oksigen--saat kondisinya sedang memburuk," pungkasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x