Bicara Lalat Politik, Moeldoko Justru Bak Menepuk Air di Dulang Terpercik Muka Sendiri, Demokrat: Tumpas!

- 11 Juli 2021, 16:32 WIB
Moeldoko.
Moeldoko. /Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay/



GALAJABAR - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko tengah menjadi perbincangan lantaran pernyataannya soal lalat politik.

Moeldoko dalam sebuah keterangan mengatakan bahwa semua pihak jangan menjadi lalat politik. Sebab, kata dia, lalat politik inilah yang mengganggu konsentrasi dalam penanganan pandemi.

"Saya mengingatkan semua pihak, janganlah menjadi lalat-lalat politik yang justru mengganggu konsentrasi," ungkap Moeldoko dalam sebuah video yang tayang di saluran YouTube Kantor Staf Presiden dikutip Ahad, 11 Juli 2021.

Baca Juga: Presiden Jokowi Disebut Bakal Ditinggalkan Para Partai Pendukungnya, Politikus Demokrat: Hanya Menunggu Waktu

Semula Moeldoko meminta agar masyarakat tidak hanya memberikan kritik, namun harus juga memberi solusi.

Eks Panglima TNI itu mendorong agar masyarakat menyatukan daya dan kekuatan untuk memberi solusi di masa sulit seperti sekarang ini.

"Pemerintah tidak antikritik, namun untuk saat ini marilah sertai kritikan dengan solusi. Bantu kami berpikir dan bantu kami menyelamatkan masyarakat. Mari kita sama-sama bergerak untuk pemulihan bersama," imbaunya.

Dikatakan Moeldoko bahwa lalat politik jelas mengganggu konsentrasi pihak-pihak yang selama ini bekerja keras.

Baca Juga: Ingatkan Jokowi Soal Soekarno dan Soeharto Mundur Karena di Demo, Ali Syarief: Kita Lihat Responnya Seperti Ap

"Konsentrasi siapa? Mereka-mereka yang saat ini bekerja keras. Bahkan mempertaruhkan hidup dan mati. Para tenaga medis dan para ASN saat ini bekerja keras untuk kita semua," tuturnya.

Moeldoko menambahkan, kebijakan pemerintah menarik rem darurat ini tentu akan berdampak pada roda perekonomian masyarakat. Namun, ini adalah pilihan sulit yang harus diambil demi keselamatan masyarakat dan pemulihan bersama.

"Indonesia pulih karena saya, Indonesia pulih karena kamu, dan Indonesia pulih karena kita," ujarnya.

Baca Juga: Mengerikan! Separuh Warga DKI Disebut Terinfeksi Covid-19, Andi Arief: Pak Jokowi, Apa yang Terjadi Sebenarnya

Pernyataan Moeldoko lantas mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Sebagiannya menilai bahwa pernyataan Moeldoko adalah bentuk pembelaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diketahui, Presiden Jokowi kini tengah mendapat kritik terkait penanganan Covid-19. Hingga desakan untuk mundur sempat menyeruak khususnya di media sosial.

Tanggapan lain juga datang dari elite-elite Partai Demokrat. Bak menepuk air di dulang terpercik muka sendiri, Moeldoko justru dinilai sebagai lalat politik itu.

Ungkapan itu datang dari politikus Partai Demokrat, Yan Harahap. Ia menilai bahwa lalat politik adalah Moeldoko sendiri yang disebutnya sebagai 'begal partai'.

Baca Juga: Tokyo Revengers Episode 15: Takemichi Temui Baji Agar Misinya Berhasil

"Lalat politik yang paling ganggu penanganan Covid adalah 'begal parpol'," kata Yan Harahap dalam cuitannya di Twitter @YanHarahap dikutip Galajabar, Ahad, 11 Juli 2021.

"Yang masih terus berupaya , 'mengganggu' merampok parpol orang lain, di saat pemerintah sedang berjuang melawan pandemi. Tumpas!" tegasnya.

Seperti diketahui, semenjak terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang beberapa waktu yang lalu, konflik terus mencuat.

Baca Juga: Bikin Respect, Politisi Ini Panjatkan Doa bagi Kesehatan Para Nakes dan Masyarakat Indonesia Lho!

Kendati dalam keputusannya Kemenkumham menolak pengesahan kepengurusan hasil KLB termasuk Moeldoko sebagai ketua umum, namun pihak Moeldoko diketahui mengajukan gugatan ke PTUN terkait keputusan Menkumham tersebut.

Hingga kini, sebutan 'begal partai' memang masih kerap disematkan oleh tokoh-tokoh Demokrat pimpinan AHY kepada Moeldoko. (Penulis: Rizwan Suandi)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: YouTube Kantor Staf Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah