Moeldoko Bilang Kritik Harus dengan Solusi, Gus Nadir: Terus Kerjanya Apa kalau Masih Minta Solusi ke Rakyat?

- 11 Juli 2021, 20:00 WIB
Tokoh NU, Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir.
Tokoh NU, Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir. / Instagram @nadirsyahhosen_official


GALAJABAR - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir angkat bicara soal kritik terhadap pemerintah yang harus disertai solusi.

Pernyataan Gus Nadir seolah menjawab ungkapan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang menyinggung soal kritik harus dengan solusi.

Menurut Gus Nadir, kritik adalah bentuk identifikasi dari masalah dan merupakan setengah dari solusi.

"Ketika kita bisa identifikasi masalah via kritik, itu sudah setengah dari solusi," cuit Gus Nadir melalui Twitternya dikutip Galajabar, Ahad, 11 Juli 2021.

Baca Juga: Ali Syarief Ingatkan Publik Saat Jokowi Tunjuk Luhut Untuk Covid-19: Inilah Potret Ketidakpahaman

Ia mengungkapkan bahwa setengahnya lagi dari solusi itu adalah tugas dari pemerintah dalam hal ini eksekutif.

Ulama yang selama ini dikenal pendukung Presiden Jokowi itu juga menambahkan bahwa pemerintah sudah dilengkapi dengan staf ahli, staf khusus bahkan fasilitas.

"Setengah solusi lainnya silakan Njenengan yang mikir dan bertindak, lha wong ada staf ahli, staf khusus, fasilitas anak buah dan lain-lain," bebernya.

"Terus kerjanya apa kalau masih minta solusi ke rakyat? Iya kan," tegas dia.

Sebelumnya, Kepala Staf Kantor Presiden (KSP) Moeldoko menyinggung soal kritik yang akhir-akhir ini kerap dilontarkan terhadap pemerintah.

Baca Juga: Bicara Lalat Politik, Moeldoko Justru Bak Menepuk Air di Dulang Terpercik Muka Sendiri, Demokrat: Tumpas!

Kritik dimaksud adalah berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Eks Panglima TNI itu mendorong agar masyarakat menyatukan daya dan kekuatan untuk memberi solusi di masa sulit seperti sekarang ini.

"Pemerintah tidak anti kritik, namun untuk saat ini marilah sertai kritikan dengan solusi. Bantu kami berpikir dan bantu kami menyelamatkan masyarakat. Mari kita sama-sama bergerak untuk pemulihan bersama," katanya seperti dikutip dari pernyataannya dalam sebuah video yang tayang di kanal YouTube Kantor Staf Presiden.

Bahkan, ia menegaskan agar semua pihak tidak menjadi lalat politik. Sebab kata dia, lalat politik inilah yang mengganggu konsentrasi dalam penanganan pandemi.

Baca Juga: Minta Bebas dari Dakwaan Karena Usia dan Istri, Edhy Prabowo Dihujat Netizen: Waktu Korupsi Gagah Banget

"Saya mengingatkan semua pihak, janganlah menjadi lalat-lalat politik yang justru mengganggu konsentrasi," ungkap Moeldoko.

Dikatakan Moeldoko bahwa lalat politik jelas mengganggu konsentrasi pihak-pihak yang selama ini bekerja keras.

"Konsentrasi siapa? Mereka-mereka yang saat ini bekerja keras. Bahkan mempertaruhkan hidup dan mati. Para tenaga medis dan para ASN saat ini bekerja keras untuk kita semua," tuturnya.

Moeldoko menambahkan, kebijakan pemerintah menarik rem darurat ini tentu akan berdampak pada roda perekonomian masyarakat. Namun ini adalah pilihan sulit yang harus diambil demi keselamatan masyarakat dan pemulihan bersama.

Baca Juga: Tokyo Revengers Episode 15: Takemichi Temui Baji Agar Misinya Berhasil

"Indonesia pulih karena saya, Indonesia pulih karena kamu, dan Indonesia pulih karena kita," ujarnya. (Penulis: Rizwan Suandi)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah