Network
GALAJABAR - Seiring mencuatnya kasus Dokter Lois Owien (dr. Lois), sosok dr. Tirta turut mengundang perhatian publik.
Dalam beberapa kesempatan, dokter dengan nama lengkap dr. Tirta Mandira Hudhi ini kerap melontarkan pernyataan-pernyataan yang seolah-olah membongkar kontroversi dr. Lois.
Tak dapat dielakkan, usai dr. Lois ditangkap pada Ahad, 12 Juli 2021, dr. Tirta turut menjadi sasaran amuk warganet di media sosial.
Baca Juga: Ancamannya Dinilai Rasis, Nama Mensos Tri Rismaharini Trending: Harusnya Dipecat
Warganet menuding bahwa dr. Tirta justru mengambil kesempatan di tengah kasus dr. Lois hingga disebut tidak punya nyali untuk bertemu langsung dengan sang dokter.
Kala itu, dr. Tirta menyampaikan klarifikasi terkait dirinya yang hanya menjadi saksi ahli dalam kasus dr. Lois, bukan sebagai pelapor.
"Heheh... Jadi sorry yak. Sorry banget nih. Saya gak melaporkan. Cukup jadi saksi saja. Karena banyak warga dan institusi yang melaporkan," begitu ujar dr. Tirta melalui Instagramnya.
"Jangan kebakaran jenggot gitu kalau issuenya yang jelas-jelas hoax gagal donk. Dikasih wadah IDI Ditolak," imbuhnya.
Baca Juga: TERBARU! Harga Emas Hari Ini Rabu 14 Juli 2021 di Pegadaian: Antam Turun, UBS Naik
Alih-alih disambut baik, dr. Tirta justru terus diserang netizen di akun Instagramnya.
Komentar juga datang dari salah satu tokoh Papua, Christ Wamea yang menyebut bahwa otak dr. Tirta seperti Abu Janda.
Hal itu dikatakannya tak terlepas dari sikap dr. Tirta yang dinilai terus merecoki alias membuat gaduh suasana seiring perkembangan kasus dr. Lois.
"Otaknya mirip dengan Abu Janda," kata Christ Wamea melalui Twitternya dikutip Galamedia Rabu, 14 Juli 2021.
Seperti diketahui, dr. Lois kini sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus menyebarkan informasi bohong alias hoaks.
Baca Juga: Survei FKM UI: 91,9 Persen Kasus Covid-19 di Jakarta Ternyata Tidak Terdeteksi
Dikatakan kepolisian dr. Lois akan dijerat dengan pasal berlapis hingga terancam penjara maksimal sepuluh tahun.
Namun demikian, polisi tidak melakukan penanganan terhadap dokter yang sempat mengenyam pendidikan di Universitas Kristen Indonesia (UKI) itu.
Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah penyidik berkesimpulan dr. Lois tidak akan mengulangi perbuatannya dan tidak akan menghilangkan barang bukti. Seluruh barang bukti sudah dikantongi oleh polisi. Selain itu, dr Lois tidak akan melarikan diri.
Baca Juga: Empat Orang Tewas Akibat Sebuah Derek Runtuh di Kanada
"Oleh karena itu, saya memutuskan untuk tidak menahan yang bersangkutan, hal ini juga sesuai dengan konsep Polri menuju Presisi yang berkeadilan," kata Brigjen Slamet, yang akrab disapa Ulin Selasa, 13 Juli 2021 kemarin. (Penulis: Rizwan Suandi)***
