Network
GALAJABAR – Sejarawan Bonnie Triyana secara blak-blakan menyebut, Papua sedang memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan pemerintah Presiden Jokowi.
Pasalnya, lanjut Bonnie Triyana, Papua kerap diperlakukan semena-mena oleh pemerintah Presiden Jokowi.
Maka dari itu, Bonnie Triyana secara tegas menyampaikan bahwa Papua memiliki potensi untuk memisahkan diri dari Indonesia dan menjadi negara merdeka.
Baca Juga: Sedang Jalani LDR Karena Pandemi?Jangan Khawatir! Lakukan 5 Tips Ini Agar Hubunganmu Tak Monoton
“Papua itu lama-lama bisa merdeka kalau rakyatnya diperlakukan semena-mena terus,” kata Bonnie Triyana melalui akun Twitternya, seperti dikutip Galamedia, Kamis, 29 Juli 2021.
“Dan memang pantas merdeka kalau terus-terusan ditindas,” sambungnya.
Di sisi lain, Bonnie Triyana juga menyinggung soal korelasi antara ikatan solidaritas penderitaan rakyat dengan cepat atau tidaknya melakukan perlawanan terhadap penguasa.
Baca Juga: 12 Menteri di India Mundur dari Jabatan karena Gagal Atasi Covid-19, Don Adam: Mereka Punya Jiwa Kesatria
Menurutnya, apabila rakyat Papua memiliki ikatan solidaritas penderitaan yang sama, maka kemungkinan rakyat Papua akan lebih cepat bangkit dan segera melakukan perlawanan kepada penguasa.
Bonnie Triyana menilai kejadian tersebut sama seperti di saat Indonesia ditindas oleh Belanda.
“Rakyat pada sebuah bangsa yang diikat solidaritas penderitaan yang sama lebih cepat bangkit melawan. Seperti Indonesia saat ditindas Belanda,” terangnya.
Baca Juga: Memiliki Komitmen Terapkan Prokes, PAB dan Pasar Melong Kota Cimahi Raih Penghargaan dari SNV
Lantas, netizen pun mempertanyakan terkait sikap politik Bonnie Triyana yang dikenal sebagai pendukung setia Presiden Jokowi.
“Kamu tahu, saya ini pendukung Jokowi sejak awal dan tak mencabut dukungan sampai detik ini,” ungkap Bonnie Triyana.
Menurutnya, pemerintahan Presiden Jokowi terkesan tidak peduli dengan adanya insiden injakan kaki yang dilakukan oknum TNI AU kepada salah satu kepala orang Papua.
Baca Juga: Arca Curian Diselundupkan ke Amerika, Kini 3 Aset Berharga Itu Dikembalikan ke RI
“Tapi kalau kamu lihat kepala orang Papua diinjak kaki bersepatu lars, kamu tak perlu jadi pendukung siapa pun utk mengatakan itu bentuk penindasan terhadap manusia dan kemanusiaan,” pungkasnya. ***
