Network
GALAJABAR – Pengamat politik, Ali Syarief menyebut, terdapat segelintir pihak yang terlihat risau dengan sosok Presiden Jokowi.
Menurutnya, kerisauan tersebut bermula dengan dari kehebatan otak Presiden Jokowi terutama di bagian fungsi intelegensinya.
“Yang selalu hirau atau risau dengan apa yang dilakukan oleh Jokowi, adalah karena fungsi intelegensi otaknya, berjalan,” kata Ali Syarief melalui akun Twitternya, seperti dikutip Galajabar, Jumat, 30 Juli 2021.
Baca Juga: Brazil Batalkan Kontrak 10 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Buatan Rusia
Menurutnya, kehebatan otak Presiden Jokowi tersebut tidak hanya dapat dibuktikan oleh kata-kata, melainkan oleh beberapa peristiwa penting di negeri ini.
Salah satu ialah ketika Presiden Jokowi bersikap terbuka dengan berbagai jendela informasi seperti kritik yang pernah dilontarkan oleh BEM UI.
“Karena ia (Presiden Jokowi) membuka diri dari berbagai jendela informasi.” tuturnya.
Namun, menurutnya, kelebihan yang dimiliki Presiden Jokowi tersebut justru dinodai oleh para pendukungnya yang kerap diidentikkan dengan istilah ‘cebong’ di jejaring media sosial.
Menurutnya, kehebatan otak Presiden Jokowi tersebut tidak hanya dapat dibuktikan oleh kata-kata, melainkan oleh beberapa peristiwa penting di negeri ini.
Salah satu ialah ketika Presiden Jokowi bersikap terbuka dengan berbagai jendela informasi seperti kritik yang pernah dilontarkan oleh BEM UI.
“Karena ia (Presiden Jokowi) membuka diri dari berbagai jendela informasi.” tuturnya.
Namun, menurutnya, kelebihan yang dimiliki Presiden Jokowi tersebut justru dinodai oleh para pendukungnya yang kerap diidentikkan dengan istilah ‘cebong’ di jejaring media sosial.
Baca Juga: Usul Ahok Jadi Menteri BUMN Ditolak NasDem, Refly Harun Curiga Erick Thohir Berikan Jabatan untuk NasDem
Lantas, Ali Syarief pun menyinggung soal kemampuan ‘cebong’ dalam menghirup berbagai macam aroma yang diumpamakan sebagai kemampuan dalam menafsirkan berbagai macam kritik.
Menurutnya, ‘cebong’ memiliki hidung yang hanya berfungsi untuk menghirup aroma asap swike saja.
Sementara, beragam jenis aroma asap seperti aroma asap ikan bakar makassar atau sate kambing tidak mampu dihirup ‘cebong’.
Lantas, Ali Syarief pun menyinggung soal kemampuan ‘cebong’ dalam menghirup berbagai macam aroma yang diumpamakan sebagai kemampuan dalam menafsirkan berbagai macam kritik.
Menurutnya, ‘cebong’ memiliki hidung yang hanya berfungsi untuk menghirup aroma asap swike saja.
Sementara, beragam jenis aroma asap seperti aroma asap ikan bakar makassar atau sate kambing tidak mampu dihirup ‘cebong’.
Baca Juga: 30 Juli: Kaisar Jepang Meiji Meninggal Hingga Mike Tyson Kalah dari Danny Williams
Maksudnya, ‘cebong’ ini hanya menilai kritik di satu sisi, bukan berbagai sisi.
“Hidung cebong hanya menghirup aroma asap swike saja. Tak pernah kenal bau asap ikan bakar makassar atau sate kambing,” pungkasnya. ***
Maksudnya, ‘cebong’ ini hanya menilai kritik di satu sisi, bukan berbagai sisi.
“Hidung cebong hanya menghirup aroma asap swike saja. Tak pernah kenal bau asap ikan bakar makassar atau sate kambing,” pungkasnya. ***
