Kisruh Pengecatan Pesawat Presiden, Teddy Gusnaidi: Masalahnya Ada di Hati yang Mangkrak

- 6 Agustus 2021, 15:30 WIB
Mantan Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi.
Mantan Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi. /Twitter/@TeddyGusnaidi/

GALAJABAR - Pengecatan ulang pesawat kepresidenan Republik Indonesia (RI) semula warna biru-putih menjadi merah-putih menuai berbagai kritikan.

Bukan tanpa sebab, biaya untuk mengecat ulang sebuah pesawat sejenis ditaksir pengamat penerbangan Alvie Lie Ling Piao mencapai Rp 1.4 hingga 2.1 miliar.

Kritikan pun bermunculan dari sejumlah tokoh politik di Tanah Air. Bahkan kader dari Partai Demokrat (PD) beramai-ramai mengkritik pengecatan ini.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Turki Masuk Hari ke-9, Sirine Menggelegar Saat Evakuasi Pembangkit Listrik Berbahan Batu Bara

Salah satunya datang dari politikus PD, Yan Harahap yang mengatakan bahwa ini pemborosan. Menurutnya rezim saat ini bermental pemboros dan tidak punya sense of crisis.

Dia mengatakan, apabila sudah direncanakan sejak 2019, hal ini tentu bisa ditunda dulu mengingat kondisi bangsa saat ini.

“Pemborosan. Rezim ini benar2 ‘bermental pemboros’. Kalau alasannya hanya karena sudah direncanakan dari 2019, kan bisa ditunda dulu, sampai kondisi bangsa yang lagi ‘krisis’, membaik. Gak punya sense of crisis. Rakyat lebih membutuhkan,” katanya melalui Twitter @YanHarahap Rabu, 4 Agustus 2021.

Baca Juga: Eks Narapidana Kasus Korupsi Ditunjuk Jadi Komisaris BUMN, Arief Poyuono: Langkah yang Rugikan Pak Jokowi

Menanggapi seluruh kritikan, politikus Teddy Gusnaidi kembali membuka suara. Menurutnya, pengecatan pesawat menjadi warna merah putih telah sesuai dengan bendera Indonesia, bukan bendera lain.

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x