Dianggap Rendahkan Suku Baduy, Seorang Warganet Diduga Jurnalis Jadi Bulan-Bulanan di Twitter

- 16 Agustus 2021, 18:49 WIB
Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Suku Baduy di SIndang MPR RI, Senin, 16 Agustus 2021.
Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Suku Baduy di SIndang MPR RI, Senin, 16 Agustus 2021. /Twitter/@Setkabgoid
GALAJABAR - Gara-gara penampilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian adat Baduy saat sidang tahunan MPR, seorang warganet di Twitter menjadi bulan-bulanan.

Seorang warganet dengan akun @pawletariat mendadak diserbu kritik miring warganet lainnya imbas pernyataannya merespons penampilan Jokowi.

Akun tersebut menjadi buah bibir lantaran dianggap melecehkan dan rasis terhadap suku Baduy.
 
Baca Juga: Baku Tembak Tak Terhindari, Residivis Pencuri Truk Rubuh Dihantam Timas Panas Satreskrim Polres Cimahi

"Azzzsksksks JOkowi make baju adat Baduy cocok bgt, tinggal bawa madu + jongkok di perempatan," tulis akun tersebut lengkap dengan emoticon menangis.

Sontak cuitan itu memantik amarah warganet lain hingga cuitan 'Baduy' jadi trending topic di Twitter Indonesia.

Cuitan tersebut juga turut ditanggapi oleh advokat Muannas Alaidid. ia menyebut bahwa pernyataan warganet itu sudah melecehkan bahkan merendahkan suku Baduy.
 
Baca Juga: Sydney Sudah 8 Bulan di Lockdown, Australia Terancam Masuk Jurang Resesi

"Frase tinggal bawa madu dan jongkok di perempatan, ini kalimat melecehkan sekaligus merendahkan," kata Muannas.

Ia memastikan bahwa narasi itu bukan kritik melainkan masuk dalam kualifikasi kebencian SARA terhadap baduy sebagai suku.

"Jelas bukan kritik tapi masuk kualifikasi kebencian sara terhadap adat suku baduy," jelasnya.

Lantas, mengetahui sang pemilik akun yang mencuit pernyataan itu adalah seorang wartawan, Muannas menegaskan bahwa pernyataannya murni ungkapan pribadi.
 
Baca Juga: Kondisi Keamanan di Afganistan Semakin Memburuk, Pemerintah Indonesia Belum Menutup KBRI Kabul

"Ini tanggapan pribadi bukan produk pers meski dia wartawan, tangkap saja dengan pasal 28 ayat 2 ITE." tegasnya.

Sebelumnya, tanggapan juga datang dari salah satu tokoh PCINU Amerika Serikat, Akhmad Sahal atau biasa dikenal Gus Sahal.

Gus Sahal menyebut bahwa warganet yang mencuit soal suku Baduy adalah seorang jurnalis di salah satu media nasional.
 
Baca Juga: Christ Wamea Sebut Jokowi Pemimpin Pencitraan: Semua yang Dijanjikan Justru Sebaliknya

"Gimana ya tanggapan @Tirt*** terhadap twit wartawannya, Muhammad Barnie yang rasis ini, menghina Jokowi dengan cara merendahkan suku Baduy. Mari kita tunggu jawaban @Tirt***," ungkapnya.

Hingga berita ini ditulis, sudah lebih dari 21 ribu orang yang mencuit 'Baduy' di Twitter.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi hari ini mengenakan pakaian adat Baduy saat menghadiri sidang tahunan MPR.
 
Baca Juga: Dulu Moeldoko, Sosok Ini Mendadak Sejalan dengan Rizal Ramli: Menjelang Kemerdekaan 17 Agustus, Baiknya Dikaji

Jokowi sempat mengatakan bahwa dirinya senang dengan pakaian adat Baduy yang disebutnya melambangkan kesederhanaan.

"Busana yang saya pakai ini adalah pakaian adat suku Baduy. Saya suka karena desainnya yang sederhana, simpel, dan nyaman dipakai," kata Jokowi di Sidang Tahunan MPR 2021.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x