Dipo Alam Terang-terangan Lebih Percaya Budi Gunadi Sadikin Ketimbang Luhut Pandjaitan dan Jokowi

- 16 Agustus 2021, 21:17 WIB
Eks Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
Eks Sekretaris Kabinet Dipo Alam. /Antara/Yudhi Mahatma/

GALAJABAR - Eks Sekretaris Kabinet pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dipo Alam terang-terangan bahwa dirinya lebih percaya kepada Menkes Budi Gunadi Sadikin ketimbang Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bahkan Presiden Jokowi.

Kepercayaan Dipo Alam tersebut berkaitan dengan penanganan Covid-19 yang berdasarkan informasi yang diterimanya, Budi Gunadi Sadikin kini bakal fokus kepada pengendalian.

Dipo Alam tampak mengapresiasi tekad Budi Gunadi Sadikin yang akan menekan laju penularan Covid-19 di Tanah Air.

Baca Juga: Diundang Fenerbahce, Rans Cilegon FC Gelar Pemusatan Latihan di Turki

"BAGUS!!! LANJUTKEN TEKADMU MENKES!!!," tulis Dipo Alam dalam melalui akun Twitternya Senin, 16 Agustus 2021 malam.

"Saya lebih percaya Anda daripada LBP (Luhut Binsar Pandjaitan, red) & @jokowi," tegas Dipo Alam.

Melansir pemberitaan Antara sebelumnya, Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa pihaknya akan fokus mengendalikan pandemi Covid-19 sehingga laju penularannya berada di bawah kapasitas pelayanan kesehatan.

Baca Juga: Gede Pasek Suardika Mendadak Teringat Anas Urbaningrum Divonis dengan Dokumen Putusan Ber-Kop KPK

Target tersebut ditentukan tercapai pada 2022 mendatang. Adapun Budi Gunadi mengungkapkan bahwa hal tersebut akan dilakukan dengan peningkatan prokes, deteksi dan vaksinasi.

Budi mengatakan kasus Covid-19 aktif akan dikendalikan terus di bawah 600 ribu karena hanya 120 ribu dari 400 ribu tempat tidur di rumah sakit yang dapat dialokasikan untuk penderita Covid-19.

“Kalau kita tahu kita bisa mengisolasi sehingga bisa mengurangi laju penularan. Karena musuh pandemi ini yang kita tahu, vatalitasnya lebih rendah dari TBC atau HRV, tapi penularannya cepat sekali,” kata Budi dikutip dari Antara Senin, 16 Agustus 2021.

Baca Juga: Presiden Ashraf Ghani Kabur dari Afganistan Sambil Membawa Tumpukan Uang Tunai

Selain itu kata dia, kegiatan vaksinasi mulai dua bulan ini pun akan lebih masif dibandingkan tujuh bulan awal 2021 dimana Indonesia baru kedatangan 90 juta dosis vaksin.

“Sekarang kita akan mengejar provinsi-provinsi yang tingkat kematiannya tinggi, kasus konfirmasi tinggi, kita akan prioritaskan mendapatkan vaksinasi,” tegas Budi.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah