Network
GALAJABAR - Mendikbud Ristek Nadiem Makarim memastikan bahwa pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) tidak memiliki konsekuensi apapun bagi guru, siswa maupun kepala sekolah.
Hal itu ditegaskan Nadiem Makarim lantaran saat ini masih banyak spekulasi yang bermunculan di tengah-tengah masyarakat.
"AN ini tidak ada konsekuensinya sama sekali buat individu siswa, guru dan kepala sekolah, tidak ada dampak sama sekali," ujar Nadiem saat pelaksanaan Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Kemendikbud Ristek yang disiarkan di saluran YouTube DPR RI Senin, 23 Agustus 2021.
Hal itu ditegaskan Nadiem Makarim lantaran saat ini masih banyak spekulasi yang bermunculan di tengah-tengah masyarakat.
"AN ini tidak ada konsekuensinya sama sekali buat individu siswa, guru dan kepala sekolah, tidak ada dampak sama sekali," ujar Nadiem saat pelaksanaan Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Kemendikbud Ristek yang disiarkan di saluran YouTube DPR RI Senin, 23 Agustus 2021.
Baca Juga: Muhammad Kece Minta Dilindungi Sebab Sudah Bayar Pajak, Aktivis: Koruptor Juga Bayar Kali
Ditegaskan Nadiem bahwa hasil setiap siswa tidak akan dipresentasikan dan datanya akan menjadi satu kesatuan oleh sekolah.
"Tidak akan dipresentasikan sebagai individu, tidak akan pernah keluar," tegas Nadiem.
Nadiem menjelaskan bahwa ketakutan-ketakutan yang muncul selama ini karena berkaca dari Ujian Nasional (UN) yang biasanya dilakukan setiap tahun.
Ditegaskan Nadiem bahwa hasil setiap siswa tidak akan dipresentasikan dan datanya akan menjadi satu kesatuan oleh sekolah.
"Tidak akan dipresentasikan sebagai individu, tidak akan pernah keluar," tegas Nadiem.
Nadiem menjelaskan bahwa ketakutan-ketakutan yang muncul selama ini karena berkaca dari Ujian Nasional (UN) yang biasanya dilakukan setiap tahun.
Baca Juga: AHY Ungkap Buzzer Sebagai Profesi Baru: Mengerikan, Kerjanya Menyebar Fitnah dan Kebohongan
Sedangkan UN kata Nadiem, sekolah yang meraih hasil yang rendah akan mendapatkan konsekuensi tertentu.
"Ini harus kita basmi bersama, persepsi ini. Jadi mohon bantuan Komisi X untuk menjelaskan kepada semua Dapilnya kalau ada sekolah meminta muridnya untuk bimbingan belajar, tidak ada gunanya sama sekali." tegas Nadiem Makarim.
Sebelumnya, pihak Kemendikbud Ristek mengungkapkan bahwa AN tetap perlu dilaksanakan meskipun dalam keadaan pandemi seperti saat ini.
Sedangkan UN kata Nadiem, sekolah yang meraih hasil yang rendah akan mendapatkan konsekuensi tertentu.
"Ini harus kita basmi bersama, persepsi ini. Jadi mohon bantuan Komisi X untuk menjelaskan kepada semua Dapilnya kalau ada sekolah meminta muridnya untuk bimbingan belajar, tidak ada gunanya sama sekali." tegas Nadiem Makarim.
Sebelumnya, pihak Kemendikbud Ristek mengungkapkan bahwa AN tetap perlu dilaksanakan meskipun dalam keadaan pandemi seperti saat ini.
Baca Juga: David NOAH Tersandung Masalah Uang Investasi Rp1,15 Miliar, Polda Metro Jaya Layangkan Undangan Kedua
Hal itu karena diperlukan adanya learning loss yang terjadi terlebih saat pandemi Covid-19 yang terjadi hampir dua tahun ini.***
Hal itu karena diperlukan adanya learning loss yang terjadi terlebih saat pandemi Covid-19 yang terjadi hampir dua tahun ini.***
