Moeldoko Yakin Jokowi Tak Berniat Menjabat Selama 3 Periode, Demokrat: Ada yang Percaya Mulut 'Begal Partai'?

- 29 Agustus 2021, 18:00 WIB
KSP Moeldoko
KSP Moeldoko /KSP/



GALAJABAR - Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan Harahap belum lama ini turut menanggapi pernyataan KSP Moeldoko.

Dalam pernyataannya, Moeldoko menyebut bahwa Presiden Jokowi tidak pernah terpikirkan untuk menjabat selama tiga periode.

Menanggapi pernyataan Moeldoko tersebut, Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan Harahap lantas buka suara.

Baca Juga: India Sudah Berikan Vaksin pada 50% Warganya, Pakar UI: Belajar dari India

Melalui akun Twitter pribadinya @YanHarahap, dirinya nampak meragukan ucapan Moeldoko terkait Presiden Jokowi yang tidak pernah terpikir sama sekali untuk memperpanjang masa jabatannya menjadi tiga periode.

Dalam ungghannya, Yan Harahap lantas ragu akan pernyataan Moeldoko yang ia juluki sebagai "begal partai" tersebut.

"Ada yang percaya mulut 'begal partai'?" ujarnya dilansir Galajabar dari akun Twitter @YanHarahap pada Ahad, 29 Agustus 2021.

Baca Juga: Paralimpiade Tokyo: Atlet Balap Kursi Asal Sumedang Gagal Melaju ke final karena Didiskualifikasi

Sebelumnya, KSP Moeldoko sempat menanggapi wacana Amandemen UUD 1945 yang salah satunya dikabarkan akan membahas soal masa jabatan presiden dan wakl presiden.

Menurut Kepala Staf Presiden itu, Jokowi sama sekali tidak pernah berpikir soal masa jabatan sebagai presiden.

Oleh karena itu, ia mewanti-wanti agar tak ada pihak yang berspekulasi terlalu jauh tentang Amandemen UUD 1945 yang sempat disinggung oleh Ketua MPR, Bambang Soesatyo.

Bahkan, Moeldoko kembali menekankan bahwa Jokowi sudah berulang kali dengan tegas menolak untuk menjabat sebagai presiden selama tiga periode.

Baca Juga: Tokyo Revengers Episode 22: The Black Dragons Muncul, Touman Dapat Masalah Baru?

Mantan Panglima TNI itupun meyakini bahwa Presiden RI ke-7 itu tidak akan mengubah sikapnya tersebut.

Sementara itu, Presiden Jokowo sendiri memang sempat beberapa kali mengeluarkan pendapat yang menegaskan bahwa ia tidak berniat dan berminat sama sekali menjabat selama tiga periode.

Ia pun mengungkap bahwa wacana Amandemen UUD 1945 itu hanya untuk urusan haluan negara.

Baca Juga: Maraknya Mural Jadi Tanda Publik Tak Simpati pada Pemerintahan Jokowi

"Sejak awal sudah saya sampaikan bahwa saya produk pemilihan langsung. Saat itu waktu ada keinginan amandemen, apa jawaban saya? Untuk urusan haluan negara, jangan melebar ke mana-mana," tutur Jokowi pada 2019.

Jokowi pun mengatakan bahwa orang yang memintanya menjabat selama tiga periode sama saja ingin menjerumuskan dirinya.

"Ada yang ngomong presiden dipilih 3 periode, itu ada 3. Ingin menampar muka saya, ingin cari muka, padahal saya punya muka. Ketiga ingin menjerumuskan. Itu saja, sudah saya sampaikan," ucapnya.***

 
 

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah