ICW Minta Maaf ke Moeldoko, Pengamat: Kalian Pikir Intelektual Rakyat Masih di bawah Kalian?

- 3 September 2021, 18:02 WIB
Indonesia Corruption Watch (ICW)
Indonesia Corruption Watch (ICW) /https://www.antikorupsi.org/

GALAJABAR – Pengamat Ilmu Manajemen, Dr. Jhonni Sinaga turut mengomentari soal permohonan maaf yang dihaturkan Indonesia Corruption Watch (ICW) kepada Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko.

Dengan begitu, ia menilai sikap ICW saat ini bertolak belakang dengan sikapnya sebelum menghaturkan permohonan maaf ke Moeldoko.

Sebelum menghaturkan permohonan maaf ke Moeldoko, ICW sangat merasa yakin dengan kebenaran informasi yang mereka paparkan di hadapan publik.

Baca Juga: Mobil Nasional Vietnam Serbu Indonesia, Anggota DPR: Presiden Mundur! Esemka Tak Ada Realisasi

“Di kala kalian (ICW) menyampaikan kasus ini ke publik. Kalian luar biasa yakin atas kebenaran informasi ini,” ujar Dr. Jhonni Sinaga melalui akun Twitternya, seperti dilansir galajabae, Jumat, 3 September 2021.

Kini, sambung dia, ICW justru menggunakan dalih “slip of the tongue” ketika menyampaikan permohonan maaf ke Moeldoko.

“Sekarang kalian (ICW) menggunakan dalih “Slip of the tongue.” Kalian pikir publik (rakyat) intelektualitasnya masih di bawah kalian? What a hell!,” pungkasnya.

Baca Juga: PKS Ingatkan Publik dengan Rezim Jokowi Soal 3 Periode: Presiden Berubah-ubah Komitmennya

Sebelumnya, ICW sempat berseteru panas dengan Moeldoko soal polemik kepentingan pada kegiatan ekspor beras nasional.

Walaupun begitu, ICW akhirnya menghaturkan permohonan maaf kepada Moeldoko melalui surat jawaban atas somasi ketiga yang diberikan tim kuasa hukum Moeldoko.

Di sisi lain, ICW juga telah menghaturkan permohonan maaf melalui kuasa hukumnya, Muhammad Isnur di saat tampil menjadi narasumber pada Program Talkshow Rosi, Kamis, 2 September 2021.

Baca Juga: Jadi Lawan Main Ji Chang Wook dalam Drama Tell Me Your Wish, Intip Profil Sooyoung Member Girls Generation

Muhammad Isnur menyampaikan, ICW tidak pernah menerbitkan baik itu siaran pers maupun laporan temuan yang terdapat kata “ekspor beras”.

Menurutnya, di dalam laporan ICW tersebut hanya menampilkan kata-kata yang erat kaitannya dengan pengiriman tenaga kerja.

“Ada slip of the tongue di sana. Di jawaban somasi ketiga sudah ada permohonan maaf,” ucapnya. ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x