RI Diminta Tak Buru-Buru Jalin Hubungan dengan Taliban, Jimly Asshiddiqie: Memang Tidak Perlu!

- 4 September 2021, 17:12 WIB
Mantan Ketua MK, Jimly Asshiddiqie
Mantan Ketua MK, Jimly Asshiddiqie /Katriana/Antara.

GALAJABAR - Cendekiawan muslim, Buya Syafii Maarif meminta agar pemerintah Republik Indonesia (RI) tak terburu-buru menjalin hubungan dengan Taliban, penguasa baru Afghanistan.

Ia menyarankan agar Indonesia tak mudah termakan oleh jani-janji pemerintahan Taliban soal tidak akan lagi berkonflik.

"Bagi saya begini, kita wait and see dulu. Kan kayanya mau berubah, tapi kan belum tampak buktinya. Kita tunggu bukti dahulu," kata Buya Syafii Sabtu, 4 September 2021.

Baca Juga: Jauh dari Kesan Culun! Berikut 7 Inspirasi Bentuk Kacamata Ala Drakor, dari Start Up hingga Dr. Romantic

Buya Syafii bahkan menegaskan bahwa memori kekejaman militan itu pada 1996-2001 masih belum dapat dilupakan.

"Tahun 1996-2001, itu parah sekali, parah sekali," tuturnya.

Dia menyadari bahwa merubah ideologi sama sekali tak semudah membalikkan telapak tangan.

Senada dengan Buya Syafii, cendekiawan yang juga eks Ketua MK, Jimly Ashiddiqie juga menyebutkan hal yang sama.

Baca Juga: SBY: Andai Kata Saya Bisa Maju Lagi untuk Ketiga Kalinya, Saya Mengatakan Tidak Akan Maju Lagi!

Indonesia memang jangan terlalu terburu-buru untuk menjalin hubungan. Bahkan kata Jimly, hal itu tidak perlu.

"Memang tidak perlu," tulisnya melalui Twitter dilihat galajabar Sabtu, 4 September 2021.

Sebab kata Jimly, hubungan diplomatik mesti dilakukan antarpemerintah. Sedangkan di sisi lain, Afghanistan masih memiliki Wakil Presiden Resmi sebagai Kepala Negara.

"Hublu (hubungan luar negeri, red) mesti antarpemerintah. Afghanistan masih ada Wapres yang bertindak sebagai Kepala Negara," imbuhnya.

Baca Juga: Survei CISA: Mayoritas Publik Tidak Puas Kinerja Pemerintah, Ganjar Ungguli Semua Kandidat dan AHY Makin Monce

Ia menyebut bahwa RI harus melakukan hubungan dengan pemerintah resmi bukan dengan Taliban.

"RI mesti hubungan dengan pemerintah resmi, bukan dengan Taliban." tegasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah