Kudeta Guinea karena Presiden 3 Periode, Anggota DPR: NKRI Harus Terhindar dari Peristiwa Ini

- 6 September 2021, 21:41 WIB
Pasukan Militer melakukan kudeta pada pemerintahan Presiden Guinea Alpha Conde yang memenangkan jabatan ketiga secara kontroversial.
Pasukan Militer melakukan kudeta pada pemerintahan Presiden Guinea Alpha Conde yang memenangkan jabatan ketiga secara kontroversial. /REUTERS/Eric Gaillard/Pool/File Photo

GALAJABAR– Kudeta besar terjadi di Guinea, salah satu kawasan miskin di Afrika Barat.

Kudeta ini terjadi setelah ada amandemen konstitusi pada 2020 yang memungkinkan presiden menjabat 3 periode oleh Pasukan khusus Guinea.

Pasukan khusus diketahui mulai bergerak pada Minggu, 5 September 2021 lalu.

“Kami telah memutuskan, setelah mengambil presiden, untuk membubarkan konstitusi,” kata seorang perwira berseragam diapit oleh tentara yang membawa senapan serbu dalam sebuah video.

Baca Juga: Target Selesai Sebulan, 2.091 Ibu Hamil di Kota Cimahi Menjadi Sasaran Vaksinasi Covid-19

Petugas tersebut mengatakan, perbatasan darat dan udara Guinea telah ditutup dan pemerintah dibubarkan.

Selain itu, ada sebuah video yang menunjukkan Presiden Guinea, Alpha Conde, terduduk di sofa dan dikelilingi oleh pasukan.

Conde sendiri merupakan mantan pemimpin oposisi yang pernah dipenjara dan dijatuhi hukuman mati.

Dia kemudian menjadi pemimpin pertama Guinea yang terpilih secara demokratis pada 2010 dan memenangkan pemilihan kembali pada 2015.

Baca Juga: Kemenangan Taliban di Afghanistan Bikin Ketua MPR RI Bambang Soesatyo Resah

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x