"Termasuk saat kejayaan dan kejatuhan hampir bersamaan dengan perang dunia. Padahal, jika dilihat dari buku akuntan yang ditemukan di Belanda, kok, tanda tanya karena saldo khas terakhirnya masih memungkinkan beroperasi. Hal ini, tentunya perlu ada studi kasus akademisi atau dikaji secara ilmiah," ujarnya.
Baca Juga: TEGAS! Dishub Kota Cimahi Tindak 36 Angkutan Umum
Sementara itu, Kabid Pembinaan Pendidikan Khusus Museum Jateng Ranggawarsita Djoko Nugroho Witjaksono sepakat dengan usulan agar perguruan tinggi di Kudus bisa mengangkat lebih jauh tentang sosok Nitisemito, sehingga nantinya ada kajian mendalam.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, kata dia, seharusnya bisa kerja sama dengan perguruan tinggi di Kudus, jika kurang tambah lagi dari Semarang untuk melakukan kajian sosok Nitisemito. Hasil kajian tersebut jelas pasti luar biasa bisa ditampilkan dalam bentuk buku atau ringkasan leaflet.
"Nantinya, tentu akan menarik dibaca. Terlebih jika disediakan pula dalam bentuk versi digitalnya seperti buku elektronik yang bisa dibaca semua orang atau menjadi tampilan pertama masuk Museum Kretek Kudus," ujarnya.***