Salah satunya dengan menggunakan kontra narasi dan menghapus (take down) konten tersebut dari platform digital seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya.
Lebih lanjut, Usman menyatakan Kominfo memiliki tiga cara dalam membersihkan konten negatif di internet.
Baca Juga: Buya Syafii Nilai TWK Hanya Alat Untuk Singkirkan 58 Pegawai Kredibel: Masalah Kontroversi
Pertama menggunakan Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan.
“Kami menyebutnya AIS karena kerjanya mengais konten-konten negatif di media sosial,” terangnya.
Namun, Kominfo sadar bahwa teknologi itu masih memiliki kelemahan, sehingga ada cara kedua.
“Namun, kami paham bahwa mesin juga mempunyai kelemahan. Oleh karena itu, ada cara kedua, yaitu membentuk tim khusus untuk memantau konten di media sosial,” tuturnya.
Baca Juga: Raih Dua Medali Emas Cabor Dayung PON XX Papua, Indra Hidayat: Target Sapu Bersih!
Cara ketiga adalah dengan mewadahi laporan masyarakat sebagai memerangi konten negatif di internet dan media sosial.
“Laporan masyarakat sangat penting. Masyarakat yang menemukan konten negatif dapat melapor ke situs aduankonten.id,” tandasnya.