Usai Tuding China Perintahkan Jokowi Tumpas Islam, Ustadz ini Juga Sebut Pemerintah Serang Syekh Ali Jaber

- 19 Oktober 2021, 20:03 WIB
Heboh pendakwah provokasi bangsa agar terpecah belah/tangkap layar/twitter.com/S4N_W1B1/
Heboh pendakwah provokasi bangsa agar terpecah belah/tangkap layar/twitter.com/S4N_W1B1/ /
GALAJABAR - Sebuah video pendakwah yang menuding Presiden China memberi perintah terhadap Presiden Jokowi untuk menumpas umat islam di Indonesia, beredar di media sosial Twitter.

Diketahui pendakwah yang bernama Ustadz Andri Kurniawan itu, menyampaikan isi dakwahnya dengan hipotesis yang ngawur.

Video tersebut menjadi viral sejak diunggah pengguna media sosial Twitter yaitu Santoso Wibisono hingga kemudian turut dibagikan oleh Guru Besar IPB, Khairil Anwar Notodiputro.
 
Baca Juga: Kala Menpora Banjir Hujatan dari Masyarakat, Era Jokowi Tak Kenal Atlet, Zaman SBY Salah Lirik Indonesia Raya

Khairil Anwar Notodiputro menilai bahwa narasi yang disampaikan Ustadz Andri Kurniawan itu sudah sering muncul substansinya dalam khutbah salat Jum'at.

Ia juga mengaku hanya bisa geleng-geleng kepala saja ketika mendengar isi dakwah provokasi tersebut sudah dipakai di khutbah salat Jumat.

"Narasi seperti ini kemarin sudah muncul substansinya dalam khutbah Jum'at. Saya hanya bisa geleng-geleng kepala saja," ujarnya, dikutip galajabar, Selasa 19 Oktober 2021.
 
Baca Juga: Dinilai Terlalu Yakin Maju di Pilpres, Cak Imin Harus Buktikkan dengan Elektabilitas Tinggi: Modal Dasar

Menurutnya, narasi yang dilontarkan Ustadz Andri Kurniawan itu sangat berbahaya jika substansinya dipercaya oleh para ulama lain dan disebarkan dalam setiap khutbah salat Jum'at atau pengajian.

Hal itu dikarenakan narasi yang disampaikan Ustadz Andri Kurniawan tersebut baru sekedar asumsi namun tampak dianggap fakta oleh dirinya.

"Sudah sangat bahaya jika substansi ini dipercaya oleh para khatib dan disebarkan dalam khutbah Jum'at dan dalam pengajian. Baru asumsi, tapi sepertinya sudah dianggap FAKTA," tegasnya.
 
Baca Juga: Bupati Bandung Peringati Maulid Nabi di Situs Bumi Alit Kabuyutan Lebakwangi

Seperti diketahui, dalam video tersebut Ustadz Andri Kurniawan menyebut bahwa selama ini pemerintahan Presiden Jokowi diminta langsung oleh Presiden China untuk menumpas umat islam di Indonesia.

Menurutnya perintah Presiden China itu, langsung dilaksanakan Presiden Jokowi dengan melakukan hard power dalam menghadapi umat islam.

"Benar itu, sudah ada lagi, makanya kenapa ketika Presiden China memerintahkan untuk menghadapi umat islam Indonesia, pemerintah diminta melakukan dengan hard power, akhirnya perintah Presiden China langsung dilaksanakan," ungkapnya.
 
Baca Juga: Stefan William Terciduk 'Selingkuh' dan Bermesraan dengan Perempuan Lain, Celine Evangelista Banjir Air Mata

Ustadz Andri Kurniawan kemudian membeberkan beberapa cara pemerintahan Presiden Jokowi dalam menghadapi umat islam di Indonesia.

Ia menuding Brimob, Densus 88, BIN, hingga Wakapolri, menjadi bagian pemerintah yang selama ini memusuhi umat islam.

"Yang pertama disiapkan adalah Brimob, lalu Densus 88, yang ketiga pasukan BIN, keempat Wakapolri umumkan pakai preman untuk hadapi umat islam," terangnya.
 
Baca Juga: Andri Kurniawan Tuding China Perintahkan Jokowi Tumpas Umat Islam, Yusuf Muhammad: ini Provokator Bukan Ulama

Tak hanya itu, Ustadz Andri Kurniawan juga menyinggung maraknya orang gila yang menyasar masjid dan menyerang ulama.

Menurutnya penyerangan seperti itu adalah proyek pemerintah karena ia menganggap bahwa orang gila itu adalah pasukan BIN.

"Vulgar loh itu diumumkan lewat publik, preman direkrut untuk menghadapi umat islam, akhirnya ada gerakan intelijen orang gila yang disasar imam masjid, ustad, ulama," ungkapnya.
 
Baca Juga: Bayi Lengkap dengan Dot, Susu dan Sepucuk Surat Tergeletak di Depan Rumah Kontrakan

Lebih lanjut, Ustadz Andri Kurniawan menyebut bahwa pemerintah juga menyerang ulama ternama seperti Syekh Ali Jaber.

Ia mengatakan bahwa Syekh Ali Jaber sengaja jadi sasaran pemerintah karena bercita-cita memunculkan 10 juta penghafal Al-Qur'an di Indonesia.

"Sudah bergerak kasus awal Syekh Ali Jaber, kenapa Syekh Ali Jaber diserang, karena ia bercita-cita di Indonesia supaya muncul 10 juta penghafal Al-Qur'an, insyaallah kedepannya Presiden hafal Al-Qur'an, itu logikanya seperti itu," pungkasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x