GALAJABAR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekesalannya pada BUMN-BUMN sakit yang kerap mendapat proteksi.
Proteksi dalam hal ini, yaitu penyertaan modal negara (PMN). Menurut Jokowi, itu tak pantas dilakukan.
Kekesalan ini disampaikan Jokowi saat memberikan arahan kepada Menteri BUMN Erick Thohir dan 20 Direktur Utama BUMN di Kabupaten Manggarai Barat pada Kamis, 14 Oktober 2021.
"Lalu-lalu BUMN terlalu keseringan kita proteksi. Sakit tambahi PMN, sakit suntik PMN. Maaf, terlalu enak sekali," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, karena terlalu sering diproteksi, akhirnya mengurangi kemampuan untuk berkompetisi.
Oleh karena itu, dia tidak ingin hal tersebut terjadi lagi. Bahkan, Jokowi tak sungkan menutup BUMN jika mendapat laporan perusahaan plat merah itu sakit.
Baca Juga: Pantau Pilkades Serentak, Bupati Bandung: Antusiasme Masyarakat Gunakan Hak Pilih Cukup Tinggi
“Kalau Pak Menteri sampaikan pada saya, pak ada perusahaan seperti ini, kondisinya BUMN. Kalau saya langsung, tutup saja. Enggak ada selamat-selamatin, gimana kaya gitu,” tegasnya.
Menanggapi hal ini, Menteri Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu (MSD) merasa lucu dengan kemarahan Jokowi.