Meski begitu, Refly sadar bahwa hal tersebut akan mengalami berbagai cobaan, akibat keengganan pemerintah untuk bebenah.
Pasalnya, posisi berkuasa membawa banyak keuntungan bagi mereka, sehingga berbagai cara akan dilakukan untuk mempertahankannya, termasuk cara-cara kotor.
“Fenomena pemerintah tidak pro dengan kebijakan korupsi ini berkelindan dengan otoritarianisme, untuk membungkam suara masyarakat,” ungkapnya.
Baca Juga: Dugaan Pungli Vaksinasi Covid-19 di Wisata Vaksin, Pengelola Dusun Bambu Tegaskan Tidak Terlibat!
Kata dia, semakin korup negara, semakin tidak didengar pula suara masyarakat.
“Semakin korup negara, semakin suara masayarakat tidak didengar karena mereka tidak ingin perbaikan,” sambungnya. ***