Sebut Pejabat RI jadi Beban Rakyat Tapi Ingin  Dipuja, Nicho Silalahi: Saatnya Rakyat Jadi Hakim!

- 31 Oktober 2021, 15:30 WIB
Aktivis Nicho Silalahi /Instagram/@nicho_silalahi/ /
Aktivis Nicho Silalahi /Instagram/@nicho_silalahi/ / /


GALAJABAR - Belum lama ini, aktivis sosial dan politik, Nicho Silalahi turut menanggapi perihal alat tes PCR yang didatangkan dari Cina.

Tidak hanya itu, Nicho Silalahi juga turut menyoroti perihal pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Dalam pernyataannya, Menkeu Sri Mulyani menyinggung pemerintahan terdahulu.

Diketahui, Menkeu Sri Mulyani menyampaikan pernyataan yang menyebut tingginya utang Indonesia saat ini merupakan warisan masa lalu.

Baca Juga: Demokrat 'Lindungi' Jokowi Usai Media Asing Kuak Kebobrokan Indonesia: Tolong BuzzeRP Bekerja Betul!

“Virusnya, vaksinnya, antigen, dan PCR, impor dari China," ujar Nicho Silalahi dilansir Galajabar dari akun Twitter @Nicho_Silalhi pada Ahad, 31 Oktober 2021.

"Giliran utang membengkak langsung cuci tangan dan menyalahkan warisan masa lalu,” sambungnya.

Oleh karena itu, aktivis sosial dan politik tersebut kemudai meniali bahwa banyak pejabat di negeri ini yang inginnya dipuja, padahal hidunya menjadi beban rakyat.

Baca Juga: Ini Alasan Cinta Laura Menolak Ajakan Bergabung Jadi Anggota DPR

“Enak benar jadi pejabat di negeri ini. Maunya dipuja-puji, meski hidupnya jadi beban rakyat,” ungkap Nicho Silalahi.

Dalam unggahan yang sama, Nicho Silalahi menyerukan revolusi dengan mengatakan, sudah saatnya rakyat menjadi hakim.

"Sudah saatnya rakyat menjadi hakim REVOLUSI," ujarnya.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan catatan data seputar tes PCR.

Dalam catatan tersebut, impor instrumen (alat) tes tertinggi berasal dari Cina, sebanyak 66.609 kg atau senilai dengan 9.226.860 dolar AS. Hal tersebut lebih banyak dari impor produk yang sama dari AS yang mencapai 24.515 kg atau senilai dengan 5.198.481 dolar.

Baca Juga: Duh, 2 Oknum Polisi Diduga Jual Amunisi ke KKB Papua, Mustofa: Terorisme Tak Berhenti Karena Ini

Masih dari catatan BPS diketahui bahwa Cina juga merupakan pengekspor reagent terbesar ke Indonesia. Jumlahnya sekitar 1.616.780 kg yang jika diuangkan mencapai 169.862.517 dolar AS. Di bawahnya ada Korea, Singapura, dan Amerika.

Seperti yang diketahui, Menkeu Sri Mulyani baru-baru ini membahas utang Indonesia yang semakin tinggi.

Dalam keterangannya, Sri Mulyani menjelaskan bahwa dari sebelumnya utang Indonesia memang sudah parah, terlebih saat krisis moneter pada tahun 1998 silam.

Baca Juga: Akui Malas Lakukan dan Bayar Tes PCR, Ketua MUI: Malas Dicoloknya

Diketahui, Menkeu Sri Mulyani menyampaikan pernyataan yang menyebut tingginya utang Indonesia saat ini merupakan warisan masa lalu.

Perlu diketahui, kini utang Indonesia sendiri mengalami kenaikan yang cukup parah terutama di rezim Jokowi.

Kabarnya, sejumlah pakar ekonomi menilai bahwa utang Indonesia saat ini bahkan sulit terkendali karena semakin menggunung.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x