Sadi Didu Bongkar 3 Penyebab Asli di Balik Suntikan Dana APBN pada Proyek Kereta Cepat

- 15 November 2021, 22:10 WIB
Muhammad Said Didu. /Facebook/Muhammad Said Didu/
Muhammad Said Didu. /Facebook/Muhammad Said Didu/ /

GALAJABAR - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu bongkar penyebab asli alasan pemerintah gunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk proyek kereta cepat.

Said Didu memaparkan tiga penyebab sesungguhnya mengapa pemerintah menggunakan dana APBN untuk proyek kereta cepat tersebut.

Padahal pada awal proyek kereta berkecepatan 350 kilometer per jam ini direncanakan dibangun tanpa adanya suntikan modal negara.

Baca Juga: PAB Kota Cimahi Menjadi Pasar yang Menerapkan Pembayaran dengan Sistem

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Erick mengatakan bahwa kereta cepat tidak mungkin dibiayai oleh pasar karena perlu waktu lama.

Oleh karena itu, Menteri BUMN itu pun meminta Penyertaan Modal Negara atau PMN untuk penugasan dan restrukturisasi.

Selain itu, Erick Thohir mengaku bahwa proyek kereta cepat ini tidak bisa murni B to B (Business to Business).

Baca Juga: Giesz Chalifah Sebut Ferdinand Lebih Bodoh dari Anak SMA yang Gagal Naik Kelas Tiga Kali

Menanggapi pernyataan Erick Thohir, Said Didu pun menjelaskan terkait penyebab sebenarnya mengapa proyek kereta cepat membutuhkan suntikan dana APBN.

Ada tiga penyebab menurut Said Didu, salah satunya terkait dengan negara sahabat Indonesia, China yang menjanjikan biaya 5,1 M dolar dan B to B murni.

"Penyebab sebenarnya adalah 1) China janjikan biaya $ 5,1 m dan B to B murni-study jepang sktr $ 6 milyar," kata Said Didu dikutip galajabar dari akun Twitter @msaid_didu pada Senin, 15 November 2021.

Baca Juga: Timnas Afghanistan Tak Bisa Pulang Kampung, Sang Pelatih Tegaskan Tak Sudi Melatih Dibawah Bendera Taliban

Kemudian Said Didu mengatakan bahwa setelah berhasil menyingkirkan Jepang, biaya naik menjadi 6 M dolar dan setelah berjalan pun kembali naik menjadi 8 m dolar.

Setelah terjadi kenaikan yang terus menerus, maka barulah pihak BUMN meminta suntikan dana APBN.

"2) saat berhasil singkirkan  jepang naik mjd sktr $ 6 milyar dan minta jaminan pemerintah-pemerintah oke,” lanjutnya.

Baca Juga: Fadli Zon Menghilang Usai Ditegur Prabowo, Pengamat Sarankan Pindah ke Partai Fahri Hamzah

“3) saat berjalan naik menjadi sktr $ 8 milyar-minta APBN. Jelas?" kata Said Didu menjelaskan.

Sementara, di sisi lain Erick Thohir menjelaskan alasan membengkaknya biaya proyek yang ternyata disebabkan oleh beberapa faktor.

Faktor pertama adalah pembebasan tanah yang sulit dan menyebabkan biayanya membesar, serta terjadinya pandemi Covid-19 yang membuat harga bahan baku naik.

Baca Juga: Plt. Wali Kota Cimahi Ngatiyana Peringatkan Warga agar Memanfaatkan PPM Sesuai Proposal

Harga baja naik, batu bara naik, minyak naik. Semua juga cost dari investasi juga naik yang ada hubungan dengan Sumber Daya Alam.

Kemudian ia mengatakan bahwa selama pandemi Covid-19, sudah hampir 6-7 bulan para pekerja tidak bisa bekerja.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah