Utang Luar Negeri RI Naik Jadi 6 Triliun, Politikus PKS: Jangan Ada Penyesatan Informasi

- 16 November 2021, 16:00 WIB
Mardani Ali Sera Politisi PKS/Twitter/@MardaniAliSera
Mardani Ali Sera Politisi PKS/Twitter/@MardaniAliSera /

GALAJABAR - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menanggapi Utang Luar Negeri (ULN) yang kian meningkat.

Diketahui, Bank Indonesia (BI) telah mencatat utang luar negeri Indonesia kuartal III US$ 423,1 miliar atau setara dengan Rp 6.026 triliun (asumsi kurs Rp 14.243).

Hal itu tercatat sebagai kenaikan menjadi 3,7 persen dibandingkan pertumbuhan kuartal sebelumnya yang hanya di angka 2 persen.

Menanggapi hal tersebut, Mardani Ali Sera pun mengatakan bahwa utang luar negeri mau tidak mau harus ditekan karena bisa menjadi bom waktu dan malah akan membahayakan ekonomi Indonesia kedepannya.

Baca Juga: Firli Bahuri Desak Pejabat Untuk Lapor Harta Kekayaan, ICW Heran: Ketua KPK Juga Tidak Patuh

"Utang Luar Negeri (ULN) mau tdk mau mesti ditekan. Agar tdk trs bergantung pada ULN, pemerintah dgn BI hrs memberdayakan pendapatan pajak & berkomitmen menjaga struktur ULN tetap sehat. Krn jk tidak,bs menjadi bom waktu & membahayakan ekonomi kita ke depan," katanya dikutip Galajabar dari akun Twitter milinya @MardaniAliSera pada Selasa, 16 November 2021.

Politisi PKS ini mengatakan bahwa jangan sampai ada yang mengatakan utang Indonesia 'biasa saja' atau setara dengan utang negara lain seperti Jepang.

Ia pun menjelaskan bahwa utang yang dimiliki Indonesia dan Jepang sangatlah berbeda.

"Jangan ada penyesatan informasi dengan mengatakan utang kita 'biasa saja' atau setara dengan utang negara lain, Jepang misalnya," kata Mardani.

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah