Network
GALAJABAR - Persaudaraan Alumni (PA) 212 memastikan akan tetap menggelar reuni 212 di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis 2 Desember 2021.
Kendati tak mendapat izin dari pihak kepolisian, PA 212 tetap akan menggelar reuni yang diberi tajuk 'Aksi Super Damai 212'.
Rencana PA 212 untuk menggelar reuni akbar itu pun mendapat dukungan dari Habib Bahar yang menyerukan semua orang untuk hadir.
Baca Juga: Novitawati Meringis Kesakitan, Cincin Kawin yang 14 Tahun Melingkar di Jarinya Sulit Dilepaskan
Habib Bahar mempunyai pandangan sendiri terkait ia yang mendukung reuni 212 dan menyerukan semua orang untuk hadir itu.
Hal itu lantaran, ia menilai bahwa 212 itu merupakan sejarah dimana saat itu yang berkumpul bukan dari umat islam saja, tetap seluruh agama hingga semua suku pun tumpah ruah ikut berkumpul
"212 itu adalah sejarah yang mana disitu berkumpul bukan umat islam saja, seluruh agama, seluruh suku semuanya berkumpul disitu," kata Habib Bahar, dikutip galajabar dari channel Youtuber Refly Harun, Rabu 1 Desember 2021.
Baca Juga: 4 Kios di Objek Wisata The Lodge Maribaya Terbakar, Kerugian Mencapai Ratusan Juta
Habib Bahar kemudian menyatakan bahwa aksi 212 tersebut, dianggapnya merupakan suatu hal yang sangat luar biasa, sebab semua agama ikut berkumpul.
Tak hanya itu saja, ia merasa takjub ketika umat islam yang berbeda madzhab pun ikut berkumpul di aksi 212, sehingga menurutnya momen seperti itu patut untuk dikenang.
"Bahkan dari islam yang berbeda madzhab pun berkumpul disitu dan itu momen yang luar biasa dimana adalah bagian daripada NKRI yang kita cintai sehingga momen seperti itu kita kenang," tuturnya.
Baca Juga: Rafathar yang Cemburu pada Rayyanza, Begini Cara Nagita Slavina Hibur Hati Putra Pertamanya
Oleh karena itu, ketika ada rencana PA 212 akan menggelar reuni 212, Habib Bahar pun menyerukan untuk hadir khususnya umat islam.
Menurutnya, seruan agar menghadiri reuni 212 itu bertujuan untuk memperkuat ukhuwah persatuan sesama anak-anak negeri tanpa memandang agama apapun.
"Maka saya serukan khususnya umat islam dan saudara-saudara agama lain, untuk memperkuat ukhuwah persatuan," terangnya.
Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Disdagkoperin Kota Cimahi Memastikan Stok Kepokmas Aman
Lebih lanjut, Habib Bahar menjelaskan bahwa perbedaan agama di Indonesia itu bukanlah suatu hal yang menjadi permasalahan.
Meskipun terdapat perbedaan dalam memeluk suatu agama, Habib Bahar menegaskan bahwa masyarakat masih disatukan dengan satu kedaulatan yakni bangsa Indonesia.
"Kita yang muslim disatukan dengan agama, adapun yang lain seperti nasrani, budha, hindu, walaupun kita tidak satu agama, kita disatukan dengan satu kedaulatan, satu bangsa, bendera, tanah air yaitu Indonesia," tukasnya.***
