BMKG Ingatkan Ada Potensi Gempa Besar dan Tsunami 29 Meter

- 19 Desember 2021, 13:45 WIB
Ilustrasi tsunami. BMKG ingatkan potensi gempa besar di selatan Jawa Timur berpotensi tsunami.
Ilustrasi tsunami. BMKG ingatkan potensi gempa besar di selatan Jawa Timur berpotensi tsunami. /Pixabay

GALAJABAR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi peringatakan akan potensi gempa bumi besar di selatan Jawa Timur.

Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG Rahmat Triyono mengatakan harus ada penanganan dan persiapan sejak dini.

"Skenario terburuk ada di selatan Jawa dengan skala VI VII MMI. Potensi kerusakannya luar biasa dan bisa menimbulkan tsunami sampai 29 meter," katanya saat mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja ke wilayah terdampak gempa di Kabupaten Jember, Sabtu, 18 Desember2021.

Baca Juga: Panduan Praktis untuk Memulai Pola Makan Sehat

Lebih lanjut, Triyono mengatakan potensi gempa tersebut akan menyebabkan kerusakan yang berdampak ke 200-250 kilometer dari bibir pantai.

BMKG mencatat selama kurun lima tahun terakhir aktivitas kegempaan di wilayah selatan Jawa Timur mengalami peningkatan.

Berdasarkan catatan BMKG, sepanjang tahun 2013-2015, jumlah gempa bumi di Jatim dengan beragam magnitudo terjadi kurang dari 230 kali per tahun.

Namun pada 2016 hingga 2020, jumlah gempa bumi dengan beragam magnitudo meningkat menjadi lebih dari 450 kali setahun, dengan frekuensi tertinggi 655 kali yaitu pada 2016.

Rahmat Triyono lantas mengatakan bahwa gempa yang sempat terjadi di Kabupaten Jember pada Kamis, 16 Desember 2021 lalu tidak berpotensi menimbulkan tsunami ataupun kerusakan parah.

Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Malaysia di Piala AFF 2020 Hari Ini Pukul 19.30 WIB

Tetapi, ia mengatakan letak permasalahannya ada pada struktur bangunan warga yang tidak kuat.

"Jadi ada yang salah kalau sampai ada kerusakan seperti ini. Nah, itu biasanya ada pada konstruksi runah warga yang tidak kokoh dan kuat, sehingga hal itu yang seharusnya diperbaiki," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mngatakan bahwa pemerintah berperan penting dalam menanggulangi hal semacam itu. Sehingga Triyono meminta agar ada kebijakan ketat terkait pembangunan suatu bangunan.

"Itu tugas kita bersama. Pemerintah harus ketat dalam memberikan izin untuk bangunan. Pengecekan konstruksi harus ketat pula, jadi struktur bangunan harus dibuat siap untuk skenario terburuk," ujarnya.

Baca Juga: Beberapa Wilayah di Indonesia Berpotensi Dilanda Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Sebagai informasi, sebelumnya wilayah selatan Jatim tepatnya Jember diguncang gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,0.

Pusat gempa ada pada koordinat 8,55 derajat Lintang Selatan - 113,48 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah barat daya Kota Jember pada kedalaman 26 km, namun gempa itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah