Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Ditjen P2P Kemenkes itu mengatakan pandemi Covid-19 tidak akan selesai kalau semua orang yang sesuai sasaran vaksinasi belum dapat vaksin lengkap atau dosis pertama dan kedua.
"Karena, kalau ada yang bolong, kan masih ada celahnya, virus tadi masuk dan berkembang biak di sel tubuh manusia," katanya.
Baca Juga: Nindy Ellesse Meninggal Dunia di Usia 54 Tahun, Ini Profil Singkat dan Ucapan Duka Kerabatnya
Untuk itu, Kemenkes RI berkomitmen agar semua kelompok sasaran harus mendapatkan vaksin supaya tidak ada celah virus untuk berduplikasi, bahkan bermutasi.
Nadia menambahkan vaksinasi booster menjadi pilihan pemerintah menyusul laporan sejumlah jurnal ilmiah seputar penurunan efikasi vaksin yang dipicu varian baru, seperti Omicron maupun Delta.
"Varian Omicron ini dikatakan bisa mengelabui kekebalan tubuh kita, secara alamiah efikasi vaksin itu turun, kita tahu dari beberapa jurnal ilmiah, ditambah mutasi virus yang juga menurunkan efikasi vaksin, pilihan tempat ini segera kita mulai booster," katanya.
Ia memastikan booster dipastikan bergulir untuk masyarakat umum di Indonesia setelah kajian terkait pelaksanaan dan petunjuk teknis telah rampung. "Sekarang kita masih menunggu kajian-kajian terkait pelaksanaan booster ini, apakah nanti kita mulai untuk semua orang atau kelompok tertentu," katanya dikutip dari Antara. ***