Network
GALAJABAR – Pernyataan berisi tantangan Allah di mana yang disampaikan oleh Nofi Faryanto alias Gus Arya berbuntut sangat panjang.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Kapitra Ampera juga turut menanggapi polemik ini.
Kapitra menegaskan, masyarakat harus memiliki kesadaran bahwa tidak boleh menyinggung atau menghina hal yang paling personal dalam diri seseorang, seperti agama.
“Harus juga ada kesadaran dari masyarakat, kalau mau cari terkenal jangan menginjak begini, menari di atas hal-hal yang menjadi keyakinan orang karena republik ini didirikan, kan, untuk kebersamaan,” ujarnya pada wartawan Rabu, 19 Januari 2022.
Baca Juga: Menyedihkan, Dortmund Harus Tersisih dari Piala DFB Pokal, Kalah 1-2 dari Tim Kasta Kedua St. Pauli
Dia mengatakan, permasalahan seputar penistaan atau penghinaan agama yang kerap terjadi memang sulit untuk diselesaikan, bahkan tidak pernah selesai.
“Ini enggak akan pernah selesai yah, carut-marut dunia maya ini tetap saja tidak akan pernah selesai,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Kapitra berharap adanya regulasi yang mengatur cara berkomunikasi di dunia maya.
“Seharusnya, kan, ada regulasi yang mengatur cara berkomunikasi di dunia maya karena kalau enggak, itu enggak akan muat itu sel kantor polisi,” imbuhnya.
