Menyoroti hal tersebut, Ketua MUI Pusat Cholil Nafis pun mengatakan bahwa kasus yang diciptakan Arteria Dahlan bisa dijadikan pelajaran bagi seluruh masyarakat.
Baca Juga: Innalillahi! Kecelakaan Maut di Simpak Rampak Telan 19 Nyawa, DIduga Rem Blong
Cholil Nafis pun lalu mengingatkan bahwa setiap manusia harus saling menghormati dan mencintai.
"Pelajaran bagi kita semua agar saling menghormati dan mencintai," kata Cholil Nafis dikutip Galajabar dari akun Twitter miliknya @cholilnafis pada Jumat, 21 Januari 2022.
Ia pun mengatakan bahwa kita sebagai warga Indonesia harus bangga dengan kekayaan bahasa yang dimiliki Indonesia, bukannya meminta kajati untuk dipecat karena menggunakan bahasa Sunda.
"Semua kita bangga dg kekayaan bahasa di Indonesia, lah ini malah mau memecat Kejati krn menggunakan bahasa Sunda," ujarnya.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat, Jumat 21 Januari 2022, BMKG: Waspada Hujan Sepanjang Hari
Cholil Nafis pun lantas 'menyentil' Arteria Dahlan untuk diam saja jika tidak mengerti atau meminta tolong diterjemahkan bukan langsung minta dipecat.
"Klo tak ngerti diam aja atau minta diterjemahkan bukan minta dipecat," imbuhnya.
Walaupun demikian, setelah Arteria Dahlan meminta maaf ia tetap dicap sebagai ‘musuh’ orang Sunda karena sudah bersikap rasis.***