Faisal Basri: Banyak Pemborosan Luar Biasa di Era Jokowi, Investasi Banyak Hasil Dikit

- 3 Maret 2022, 10:28 WIB
Ekonom senior Faisal Basri
Ekonom senior Faisal Basri /ANTARA/Wahyu Putro

 

GALAJABAR - Kritik demi kritik terus berdatangan terkait usulan penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Ekonom senior, Faisal Basri menilai bahwa alasan anggaran penyelenggaran pemilu yang dianggap terlalu berat seperti mendulang air terpercik muka sendiri.

Menurut Faisal Basri, alasan anggaran tersebut akan gugur dengan sendirinya. Sebab, dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti ini saja, pemerintah tetap mau memindahkan ibu kota negara (IKN) yang biayanya lebih dari Rp 500 triliun.

Hal tersebut disampaikan Faisal Basri dalam webinar bertajuk ‘Wacana Penundaan Pemilu’ pada Rabu, 2 Maret 2022.

Baca Juga: Hari Raya Nyepi: Sejumlah Artis yang Tengah Menjalani Dari Dewa Budjana Hingga Happy Salma

“Alasan menguras anggaran ini seperti mendulang air terpercik muka sendiri. Alasan KPU mengusulkan anggaran fantastis Rp86 triliun, padahal di tengah pandemi pula pemerintah hendak membangun IKN dengan anggaran lebih dari Rp 500 triliun yang lebih dari separuhnya dibiayai APBN. Jadi gugur dengan sendirinya,” ujarnya.

Tak hanya IKN, kata Faisal, pemerintah juga membeli senjata tempur secara jor-joran. Menurutnya, masih banyak lagi pemborosan yang dilakukan pemerintah.

Investasi di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun terbilang banyak, namun hasilnya sedikit.

“Banyak lagi pemborosan luar biasa sebagaimana tercermin dari ICOR yang melonjak di era Jokowi. Investasi banyak tapi hasilnya sedikit,” tuturnya.

Baca Juga: Berisiko Rusak Pendengaran, WHO Keluarkan Batas Maksimal Volume Suara untuk Konser

Lebih jauh, pria bernama asli Faisal Batubara ini menyebut pembangunan infrastruktur di era Jokowi membutuhkan modal yang lebih besar.

“Untuk membangun 1 km jalan di era sebelumnya hanya membutuhkan 4-4,6 unit modal di era Jokowi 6,5 unit modal. Jadi dibutuhkan modal lebih banyak di era Jokowi,” tandasnya.

Sebelumnya, usulan penundaan Pemilu 2024 disuarakan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Baca Juga: Crazy Rich Asal Bandung, Doni Salmanan Dilaporkan ke Polisi Terkait UU ITE

Zulhas dan Cak Imin mengusulkan penundaan Pemilu 2024 karena beberapa hal, seperti soal kestabilan ekonomi. ***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x