Innalillahi, Ada 1.855 Bencana Alam di Tanah Air Sejak Januari hingga Juni 2022, Ini Sebaran Bencananya

- 20 Juni 2022, 12:30 WIB
Iluatrasi: Telah terjadi bencana abrasi yang menerjang Amurang, Kabupaten Minahasa hingga timbulkan banyak kerusakan.
Iluatrasi: Telah terjadi bencana abrasi yang menerjang Amurang, Kabupaten Minahasa hingga timbulkan banyak kerusakan. //BNPB/

 


GALAJABAR - Sejak 1 Januari hingga 19 Juni 2022 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 1.855 kejadian bencana alam, mulai dari banjir, tanah longsor, gempa, abrasi, kekeringan, hingga kebakaran hutan dan lahan.

Selama kurun itu bencana alam paling banyak terjadi di Pulau Jawa. Pulau Jawa sejak awal Januari 2022 tercatat mengalami 1.088 kejadian bencana alam atau 58,65 persen dari total kejadian bencana alam yang melanda wilayah Indonesia.

Dalam Keterangan pers BNPB disebutkan, bencana alam paling banyak terjadi di wilayah Provinsi Jawa Barat (469 kejadian) disusul Jawa Tengah (310 kejadian) dan Jawa Timur (238 kejadian).

Baca Juga: WOW! Masa Tunggu Haji Ada yang Lebih dari 90 Tahun, Begini Penjelasan Estimasinya

Wilayah Indonesia, menurut data BNPB, sejak 1 Januari sampai 19 Juni 2022 menghadapi 718 bencana banjir, 671 kejadian cuaca ekstrem, 353 kejadian tanah longsor, 89 kejadian kebakaran hutan dan lahan, 12 kejadian gempa bumi, 11 kejadian gelombang pasang dan abrasi, serta satu kejadian kekeringan.

Bencana alam yang terjadi selama kurun itu menyebabkan 93 orang meninggal dunia, 14 orang hilang, 668 orang terluka, serta 2,37 juta orang menderita dan mengungsi.

Baca Juga: Chelsea Bbidik 5 Bek Termasuk Marc Cucurella,The Blues Dapat Suntikan Semangat dan Dana Besar dari Todd Boehly

Selain itu, kejadian bencana alam mengakibatkan kerusakan 24.816 rumah, 645 fasilitas umum, 81 kantor, dan 90 jembatan.

Menurut analisis BNPB seperti dikutip dari Antara, sebagai wilayah beriklim tropis dengan topografi beragam yang berada di antara empat lempeng tektonik aktif dan sabuk vulkanik, Indonesia rawan mengalami bencana alam, sehingga mesti memperkuat kapasitas mitigasi untuk meminimalkan dampak bencana. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x