Khofifah Ajak Masyarakat Untuk Teladani Warisan RA Kartini, Apa Saja?

- 21 April 2023, 15:15 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa./ANTARA
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa./ANTARA /

GALAJABAR - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk meneladani warisan emansipasi dan pondasi toleransi yang diperjuangkan oleh Raden Ajeng (RA) Kartini.

Khofifah berandai apabila RA Kartini tidak memperjuangkan emansipasi perempuan, mungkin para perempuan tidak akan mungkin bisa menjadi seorang pemimpin seperti halnya laki-laki.

"Dalam perjuangan hal emansipasi, coba bayangkan, andai dulu RA Kartini putus asa memperjuangkan hak perempuan, mungkin saat ini tidak ada Bupati perempuan, Gubernur perempuan, apalagi Presiden perempuan," ucap Khofifah di Surabaya.

Baca Juga: Bacaan Takbiran Lebaran Idul Fitri 2023 Lengkap dengan Artinya

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Pengumuman Capres PDIP Siang Ini

Oleh karena itu, peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April yang bertepatan dengan hari lahirnya RA Kartini tentunya memiliki makna yang istimewa di mata Gubernur Khofifah.

"Berkat perjuangan RA Kartini dan tokoh-tokoh perempuan di masa lalu saat ini tidak ada lagi batasan-batasan hak pendidikan maupun pekerjaan yang membelenggu perempuan di Indonesia. Baik laki-laki maupun perempuan kini mendapatkan peluang dan kesempatan hidup yang sama," kata Gubernur Jawa Timur.

Mantan menteri sosial itu mengungkapkan, dengan segala keterbatasan yang dihadapi oleh RA Kartini, ia tetap gigih memperjuangkan hak perempuan melalui tulisan-tulisannya. Gagasan-gagasannya RA Kartini telah menjadi nilai yang tertanam kuat dalam sanubari bangsa Indonesia.

Baca Juga: Pemilu 2024 PDIP Pilih Ganjar Pranowo Sebagai Calon Presiden

"Hasil dari perjuangannya, perempuan kini bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya, berkarir sebagai profesional bahkan menjadi pemimpin negeri," ujar Khofifah.

Khofifah menambahkan, RA Kartini tidak hanya mengajarkan tentang emansipasi perempuan. Tetapi lebih daripada itu, RA Kartini telah memberikan pengajaran mengenai arti toleransi yang lebih mendalam.

"Di era awal gagasan-gagasan RA Kartini mencuat, masyarakat Indonesia pasti akan dihadapkan oleh dua kubu berbeda. Ada yang setuju dengan gagasannya, ada pula yang menolak. Di situlah letak pembelajaran toleransi terjadi demi mencapai tujuan bangsa yang satu," ucap Khofifah Gubernur Jawa Timur.

Khofifah menjelaskan bagaimana meletakkan pondasi toleransi dalam arti mendalam. Ia menyebutkan, kaum laki-laki harus bisa menghargai kondisi perempuan dan begitu juga sebaliknya.

Baca Juga: 30 Link Twibbon Lebaran Idul Fitri 2023 Gratis, Lengkap dengan Cara Pasang Tanpa Ribet

"Bagaimanapun juga, perempuan itu berbeda dengan laki-laki. Perempuan memiliki kondisi yang tidak dialami laki-laki. Berkat pembelajaran RA Kartini, dunia bisa mentolerir kondisi tersebut tanpa membatasi hak-hak perempuan," ungkap Khofifah.

Gubernur Jawa Timur itu memberikan berbagai contoh di antaranya bagaimana perempuan pekerja kini mendapatkan hak cuti lebih dibandingkan laki-laki. Salah satunya hak cuti melahirkan yang tentunya tidak dimiliki oleh laki-laki.

"Kita semua kiriman toleri hal tersebut mengingat betapa hebatnya perjuangan ibu saat melahirkan. Sifat toleransi inilah warisan dari seorang RA Kartini selain gagasan kesetaraan gender. Sebagai bangsa yang besar tentu kita harus menjaga warisan nilai-nilai kemanusiaan ini. Tak hanya dalam memperjuangkan kesetaraan gender, namun juga dalam kehidupan beragama," ucap Khofifah.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x