FAKTA ALKOHOL DALAM SKINCARE Menurut Dr. Yessica Tania (Dr. Zee)

22 Juli 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi produk skincare. /Pixabay/AdoreBeautyNZ

GALAJABAR – Alkohol dalam skincare sudah sering kali kita temukan. Banyak yang beranggapan bahwa alcohol dalam skincare selalu buruk.

Dengar penjelasan dari Dr. Yessica Tania atau lebih dikenal Dr. Zee yuk tentang alkohol dalam skincare. Dokter kulit yang trending di Tiktok.

“Sebenarnya alkohol ini memiliki fungsi dalam skincare. Jadi para formulator membuat skincare dengan kandungan alkohol dengan tujuan tertentu,” ujar D.r Zee.

Baca Juga: PPKM Darurat Jawa-Bali Diperpanjang, Pilkades Serentak Kabupaten Bandung Kembali Diundur Menjadi 4 Agustus

Tujuan pertama adalah sebagai preservative atau pengawet dalam skincare. Dalam hal ini, alkohol dimasukkan kedalam skincare untuk menekan pertumbuhan bakteri atau kuman lain  yang dapat berefek buruk bagi kulit kita.

Jadi karena adanya alkohol, maka kemasan produk akan lebih besar sehingga dapat digunakan untuk waktu yang cukup lama.

Kedua, untuk memperingan tekstur dari suatu skincare. Untuk membuat tekstur nya lebih nyaman dipakai. Contohnya dalam penggunaan alkohol dalam sunscreen, dengan tujuan agar sunscreen tersebut lebih mudah untuk di baurkan dan cepat merata.

Ketiga, alkohol bertindak sebagai pelarut dalam skincare. Dalam hal ini, alkohol berperan sebagai jembatan penghubung antara beberapa bahan aktif agar dapat membuat suatu formulasi produk dengan baik, yaitu bisa sinkron. Contoh paling sering adalah bahan aktif BHA, karena BHA hanya dapat larut dengan minyak, sehingga diperlukan alkohol untuk melarutkan BHA.

Baca Juga: PPKM Darurat Tak Lagi Berlaku! Mendagri Tito Karnavian Terbitkan Aturan Baru untuk Jawa dan Bali

Keempat, membantu penyerapan bahan aktif ke dalam kulit agar lebih maksimal. Karena beberapa bahan aktif sulit untuk masuk kedalam kulit kita yang lebih dalam, sehingga disini alkohol berperan seperti ”bodyguard” untuk bahan aktif tersebut.

Kelima, alkohol bertindak sebagai astringent atau drying property, yang bisa membuat kulit kering dan bisa menghilangkan semua minyak, jadi kulit kita terasa lebih matte.

Kebanyakan produk Micellar Water ada alkohol untuk mengangkat produk sebelumnya yang oil based yang kita pakai atau minyak di wajah. Di satu sisi juga mengangkat kotoran pada wajah kita.

Namun, jika digunakan terlalu sering, alkohol dapat membuat kulit kita mudah menjadi kering dan iritasi. Jadi, kulit kita juga akan memberikan sinyal kepada kulit untuk memproduksi minyak lebih banyak, sehingga wajah kita timbul minyak lebih banyak.

Baca Juga: Ulah Rektor UI Dinilai Bikin Malu, Anak Buah Megawati Akhirnya Angkat Bicara

Ada beberapa jenis alkohol. Pertama yang memberikan drying effect yaitu,  ethanol, alcohol denat, dan methanol. Kedua, yang non drying effect yaitu, cetearly alcohol, centhyl alcohol, stearyl alcohol.

Kesimpulan Dr. Zee, bahwa alkohol aman digunakan dalam skincare karena 90% alkohol yang digunakan dalam kulit kita akan menguap dan hanya sebagain kecil saja yang tersisa di kulit kita. Jadi untuk pengunaan yang tepat, 1 – 2 kali sehari, itu masih aman, jarang bahkan tidak memberika efek buruk bagi kulit kita.

Dr. Zee juga memberikan tips untuk penggunaan alkohol. Pertama, hindari drying alcohol pada kulit kering dan sensitif.

Baca Juga: Hujan Tertinggi Dalam 1.000 Tahun Mengguyur Cina, Beberapa Wilayah Terendam Air hingga 12 Orang Tewas

Kedua, hindari drying alcohol yang berlebihan pada kulit yang berjerawat. Ketiga, jangan menilai suatu produk hanya dengan melihat alkohol saja, tapi lihat segabai formulasi yang menyeluruh dalam skincare tersebut. ***

Editor: Noval Anwari Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler