5 Tradisi Unik Bulan Ramadhan di Indonesia yang Selalu Bikin Rindu

30 Maret 2022, 14:30 WIB
5 Tradisi Unik Bulan Ramadhan di Indonesia yang Selalu Bikin Rindu//instagram.com/budayaindonesia_ /

GALAJABAR - Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Bulan Suci Ramadhan tentunya disambut dengan begitu meriah oleh masyarakat di seluruh penjuru Nusantara.

Perbedaan ragam suku dan budaya tidak menjadi penghalang bagi masyarakat Indonesia untuk merayakan datangnya Bulan Suci Ramadhan dengan keunikannya masing-masing.

 Munggahan adalah tradisi masyarakat Islam suku Sunda untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Acara ini biasanya dilakukan pada akhir bulan Sya’ban, satu atau dua hari menjelang Ramadhan.

Baca Juga: Sebanyak 2.085 Calon Mahasiswa Diterima di ITB Melalui SNMPTN, Pendaftaran Ulang pada 4–13 April 2022

Bentuk pelaksanaannya bervariasi, umumnya berkumpul bersama keluarga dan kerabat, makan bersama dan saling bermaafan serta berdoa bersama.

Selain itu, ada pula yang mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, berziarah ke makam orang tua atau orang saleh, serta mengamalkan sedekah munggah (sedekah pada sehari menjelang bulan puasa).

Ternyata tradisi munggahan tidak hanya ada di daerah Jawa Barat saja, ada beberapa daerah di Indonesia juga melaksanakan munggahan namun dengan bahasa yang berbeda.

Penasaran, apa saja tradisi unik bulan ramadhan di Indonesia? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini, yuk!

Baca Juga: Penetapan 1 Ramadhan Tahun 1443 H akan Dilakukan Jumat Pekan Ini, Berikut  Gelar Rukyatul Hilal di 101 Titik

  1. Jawa Barat - Munggahan

Salah satu tradisi unik bulan ramadhan di Indonesia yang satu ini dilakukan oleh masyarakat di daerah Jawa Barat. Masyarakat Jawa Barat memaknai tradisi Munggahan sebagai tanda sampainya mereka di Bulan Suci Ramadhan. Oleh karena itu, munggahan kerap dilakukan pada akhir bulan Sya’ban atau beberapa hari sebelum memasuki bulan ramadhan.

Tradisi ini sudah ada sejak masuknya ajaran Islam di tanah Sunda, dan dilaksanakan dengan botram atau makan bersama, saling meminta maaf, bersilaturahmi ke rumah keluarga serta kerabat, dan melakukan bebersih di tempat ibadah dan makam keluarga.

Munggahan dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT serta untuk upaya membersihkan diri dari hal-hal buruk sebelum memasuki Bulan Suci Ramadhan.

  1. Semarang - Dugderan

Tradisi Dugderan kini tidak hanya menjadi tradisi yang dilakukan oleh umat Muslim di Semarang menjelang bulan puasa saja.

Baca Juga: Kalahkan Korsel, UEA Berpeluang Lolos ke Putaran Final Piala Dunia, Meski Dapatkan Tiket ke Qatar Masih Berat

Namun juga telah menjadi sebuah festival tahunan yang menjadi ciri khas kota Semarang. Festival ini akan dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat yang tinggal di kota Semarang, dan dilakukan untuk merayakan keanekaragaman etnis, budaya, kuliner, serta seni yang ada di Semarang.

Istilah Dugderan sendiri berasal dari kata “dug” yang merupakan suara dari bedug dan “deran” yang berarti suara mercon, sebagaimana perayaan tersebut identik dengan arak-arakan yang diwarnai dengan suara bedug dan mercon.

Tradisi yang telah bergulir di Semarang sejak tahun 1882 ini dimeriahkan dengan Karnaval Warak Ngendog yang merupakan simbol hewan menyerupai kambing dan berkepala naga. Karnaval yang berawal dari halaman Kantor Balai Kota sampai Masjid Agung Semarang ini nantinya akan dilanjutkan dengan pembacaan suhuf halaqah dan penabuhan bedug.

  1. Yogyakarta -  Apeman

Tradisi unik bulan ramadhan di Indonesia selanjutnya ada Apeman yang rutin dilaksanakan tiap tahunnya oleh masyarakat Yogyakarta menjelang datangnya Bulan Suci Ramadhan.

Baca Juga: Pemprov Jabar Kolaborasi dengan BP2MI, Ridwan Kamil: Lewat JMSC Lindungi Pekerja Migran Indonesia Lahir Batin

Sebagai kota destinasi wisata kelas dunia, tradisi yang mulanya dilakukan sebagai ungkapan rasa terima kasih dan syukur kepada Yang Maha Kuasa ini juga digelar di Jalan Malioboro dan Jalan Sosrowijayan untuk menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Tradisi unik bulan ramadhan di Indonesia yang satu ini dilakukan dengan membuat ratusan kue apem secara tradisional oleh anggota keluarga Keraton Yogyakarta Hadiningrat, yang dimulai dari proses ngebluk jeladren atau membuat adonan, kemudian dilanjutkan dengan proses ngapem atau memasak apem.

Tradisi Apeman ini dipimpin langsung oleh permaisuri sultan, dan diikuti oleh para perempuan dari keluarga keraton lainnya.

  1. Jawa Tengah - Nyadran

Nyadran adalah tradisi unik bulan ramadhan di Indonesia yang penting bagi masyarakat Jawa Tengah. Pasalnya, tradisi ini dijadikan sebagai momentum untuk menghormati leluhur dan ungkapan rasa syukur pada Sang Pencipta.

Baca Juga: Waspada! Jabar Diguyur Hujan Sepanjang Hari: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Rabu, 30 Maret 2022

Tradisi yang dilakukan dengan serangkaian kegiatan, mulai dari membersihkan makam keluarga, membawa sadranan atau makanan hasil bumi, lalu makan bersama ini diadakan satu bulan sebelum dimulainya puasa.

Nyadran kerap kali dilaksanakan oleh masyarakat Jawa Tengah yang berada di daerah Magelang, Temanggung, dan juga Kendal.

Salah satu hal unik dari tradisi ini adalah acara makan bersama (kenduri) yang dilakukan bersama-sama dengan hidangan hasil tani dan ternak warga, serta disajikan di atas daun pisang.

Tradisi Nyadran dipercaya oleh masyarakat sebagai ritual pembersihan diri menjelang bulan suci ramadhan, serta bentuk bakti kepada anggota keluarga yang telah meninggal dengan memanjatkan doa dan membersihkan makam.

Baca Juga: Waspada! Jabar Diguyur Hujan Sepanjang Hari: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Rabu, 30 Maret 2022

  1. Jawa Timur - Megengan

Megengan adalah “menahan”, yang dimaknai oleh warga Jawa Timur sebagai tradisi untuk menahan hawa nafsu sebagai persiapan menjelang bulan ramadhan.

Tradisi unik bulan ramadhan di Indonesia yang satu ini sendiri umumnya ditandai dengan selamatan yang diadakan di masjid maupun mushola dan dihadiri oleh warga di sekitarnya.

Dalam Megengan, seorang ustadz akan memimpin doa untuk memohon keselamatan dan juga kekuatan dalam menjalankan ibadah puasa.

Ketika Megengan, warga yang hadir ke acara selamatan akan membawa nasi yang kerap disebut sego berkat, yang berisi sayur, lauk pauk, dan juga kue khas Jawa Timur.

Setelah pembacaan doa, setiap orang yang hadir akan mengambil sego berkat milik siapa saja lalu menyantapnya. Tradisi ini juga dipercaya dapat membawa nilai-nilai kebaikan seperti membawa rezeki, menanamkan sifat ikhlas, dan memupuk kebersamaan antar sesama umat muslim.

Baca Juga: Antisipasi Masuknya Paham Radikal, Divisi Humas Polri Minta Masyarakat Bentengi Diri

Nah itulah tradisi  yang  unik dalam menyambut bulan ramadhan di Indonesia. Berkat nilai religi dan keunikannya, tradisi-tradisi tersebut tidak jarang juga menarik wisatawan untuk datang langsung dan menyaksikan perayaan khas tersebut. ***

Editor: Noval Anwari Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler