Hati-hati, Ini 7 Bahaya Terlalu Sering Mengonsumsi Minuman Bersoda, Nomor 3 Sering Dialami

21 Juni 2022, 21:11 WIB
Ada 7 dampak negatif yang berbahaya bagi kesehatan tubuh jika sering mengkonsumsi minuman soda. /Pixabay

GALAJABAR - Saat cuaca sedang panas terik, coba kamu bayangkan betapa segarnya minum soda dingin. Walau nikmat dan menyegarkan, tetapi minuman bersoda atau berkarbonasi diketahui tidak baik untuk kesehatan.

Minuman bersoda diketahui memiliki kalori, gula, dan natrium yang melebihi batas wajar konsumsi. Terlalu banyak minum soda bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan kita.

Sebuah studi terkini menyarankan agar menghindari minum soda dingin terlalu sering. Riset akademis terbaru mengungkap bahwa soda mungkin terkait dengan masalah kognitif seperti demensia.

Pada 2021, perusahaan riset konsumen 24/7 Tempo menganalisis studi seputar konsumsi soda yang diterbitkan oleh organisasi kesehatan nirlaba seperti American Diabetes Association dan American Heart Association.

Baca Juga: Elektabilitas Demokrat Naik ke Posisi Tiga, Kepemimpinan AHY jadi Salah Satu Faktornya

Salah satu kekhawatiran utama yang dikemukakan peneliti adalah hubungan soda dengan penurunan kognitif, seperti demensia, alzheimer, atau kondisi serupa.

Belum lagi, kebiasaan rutin minum minuman manis bisa berkontribusi pada osteoporosis dan penyakit liver. Beberapa riset menyebut sejumlah besar gula dan sirup jagung fruktosa tinggi dalam minuman ringan berpotensi merusak hati seperti minum alkohol.

Lantas, apa yang terjadi pada tubuh kita setelah kita minum soda? Ketahui selengkapnya di bawah ini, baca sampai tuntas.

1. Kadar gula darah meningkat drastis

Rasa manis soda bersumber dari tingginya kandungan gula di dalamnya. Diperkirakan, dari 100 ml soda, terkandung 11 gram gula, yang mana ini setara dengan satu sendok makan gula. Sementara, minuman soda yang ada di pasaran memiliki ukuran 390ml per sajian. Artinya, setiap minum satu kaleng soda, kamu telah mengonsumsi hampir 4 sendok makan gula!

Minum soda dapat menyebabkan lonjakan gula darah, dan ini membuat pankreas bekerja keras untuk memproduksi insulin untuk memetabolisme semua gula tersebut.

Baca Juga: Dirajut dengan Benang Emas, Ini Fungsi dan Keistimewaan Kiswah Kain Penutup Ka'bah

Jadi, tidak mengherankan bahwa sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Circulation tahun 2011 menemukan bahwa konsumsi minuman manis, seperti minuman bersoda, dikaitkan dengan timbulnya diabetes tipe 2.

Tak cuma itu, korelasi tersebut tidak tergantung pada dampak obesitas pada pengembangan diabetes tipe 2.

2. Berisiko meningkatkan berat badan

Kandungan gula pada soda tidak hanya menyebabkan diabetes, tetapi memicu kegemukan dan obesitas. Menurut SFGate, dalam sekaleng soda mengandung 140 kalori (atau bahkan lebih). Padahal, kalori ini disebut sebagai "kalori kosong" karena tidak ada nutrisi baik yang bisa diserap oleh tubuh.

Jika kita minum satu kaleng soda sehari selama empat minggu, maka kita akan mengonsumsi 3.920 kalori ekstra yang lebih banyak dari yang kita butuhkan. Jumlah ini setara dengan penambahan berat badan 1,1 pound (0,49 kg). Apabila kelebihan kalori ini tidak dibakar, maka berat badan kita akan bertambah 12 pound (5,4 kg) dalam setahun.

Baca Juga: Gurih dan Bikin Ketagihan, Ini Resep dan Cara Membuat Ikan Patin Kuah Asam Pedas

Selain itu, minuman berkarbonasi mungkin dapat meningkatkan kadar ghrelin alias hormon lapar, menurut laporan dalam jurnal Obesity Research & Clinical Practice tahun 2017.

Selain itu, dilansir dari Eat This Not That!, konsumsi minuman bersoda, termasuk soda diet, dapat menyebabkan keinginan untuk mengonsumsi camilan manis lebih banyak sepanjang hari. Kalau tak terkendali, ini dapat menyebabkan berat badan naik.

3. Mengurangi kualitas tidur

Apabila dikonsumsi secara rutin dan terus-menerus, soda juga akan mengacaukan pola tidur kita. Soda akan memengaruhi kualitas, durasi, dan siklus tidur. Sementara itu, menurut National Sleep Foundation, orang yang terlalu banyak mengonsumsi gula akan tidur selama 5 jam atau kurang dalam semalam. Jadi jika ingin kualitas tidurmu membaik, kurangi minum soda. 

Baca Juga: Jangan Kebablasan! Berlebihan Mengonsumsi Daging Kurban Bakal Picu 6 Penyakit Ini Lho, Awas Kolesterol! 

4. Dalam jangka panjang, akan meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes dan demensia

Selain bisa memicu diabetes tipe 2 ,mengonsumsi  soda dalam waktu panjang juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Sementara itu, mengutip Medical News Today, minuman yang manisnya berlebihan akan mengganggu aktivitas otak, meningkatkan risiko stroke, dan demensia. Ternyata, kerugiannya banyak juga, ya?

5. Produksi hormon dopamin akan meningkat

Pada menit ke-45 setelah minum soda, produksi hormon dopamin di otak akan meningkat. Dopamin adalah neurotransmitter yang bisa meningkatkan suasana hati dan kegembiraan pada seseorang. Kita akan merasa lebih rileks, tenang, dan mood membaik.

Namun, efek ini tidak bertahan lama. Satu jam setelah minum soda, gula akan dipecah dan membuat kita lebih cepat marah dan mengantuk. Tubuh akan menyerap air dan nutrisi penting lain, sementara sisanya akan dibuang lewat urine.

6. Mengikis kalsium di tubuh kita

Kandungan asam fosfat dan asam sitrat yang tinggi pada soda dapat  mengikis kalsium yang ada di tulang dan mengurangi penyerapan kalsium. Pada wanita, hal ini bisa menyebabkan osteoporosis, tulang menjadi rapuh dan lemah, bahkan sebelum kita tua.

Baca Juga: Keren! Dua Hafiz Indonesia Sabet Juara MTQ Internasional di Amerika yang Diikuti 22 Negara

Lebih parahnya lagi, asam sitrat akan melepaskan kalsium dari gigi serta membuatnya lebih rapuh dan rentan. Akibatnya, kita berisiko mengalami gigi berlubang dan erosi gigi. Jika ingin gigi dan tulangmu sehat sampai tua serta tetap kuat dan tidak rapuh, lebih baik kurangi dan hindari minuman bersoda mulai sekarang.

7. Kafein di dalam soda membuat tekanan darah naik

Jumlah kafein dalam minuman bersoda bervariasi, tergantung mereknya. Sebagai contoh, menurut data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), jumlah kafein pada pada Pepsi One adalah 55,5 mg, Diet Coke 45,6 mg, Pepsi Cola 37,5 mg, Diet Pepsi 36 mg, dan Coca Cola 34 mg. Tertinggi adalah Red Bull dengan 80 mg dan terendah adalah Sprite dengan 0 mg kafein.

Dilansir Medical News Today, dalam waktu 40 menit, tubuh kita akan menyerap seluruh kafein dari soda. Kafein ini menyebabkan tekanan darah meningkat dan pupil mata membesar. Selain itu, soda akan memblokir reseptor adenosin di otak dan memicu rasa kantuk.

Nah, itulah bahaya jika kita mengonsumsi soda terlalu banyak atau dalam jangka panjang. Demi kebaikanmu sendiri, lebih baik ganti minuman tersebut dengan minuman yang lebih menyehatkan seperti air putih, air kelapa, atau jus tanpa tambahan Pemanis. Salam sehat selalu.***

Editor: Ziyan Muhammad Nasyith

Tags

Terkini

Terpopuler