GAJALABAR - Kebiasaan tidur setelah sahur merupakan hal yang biasa dilakukan sebagian masyarakat. Namun kebiasaan ini perlu ditinggalkan karena berdampak pada kesehatan.
Makan sahur menjadi tantangan tersendiri bagi yang akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Sebab sahur mengubah kebiasaan sehari-hari dimana kita makan di waktu sebelum adzan subuh.
Tentunya saat makan pun tidak jarang kita harus menahan rasa kantuk. Akibatnya setelah sahur dan menjalankan sholat subuh, kita biasanya melanjutkan tidur.
Baca Juga: 3 Resep Telur, Menu Sahur Sederhana dan Enak untuk Akhir Ramadhan
Namun siapa sangka kalau kebiasaan ini berdampak buruk pada kesehatan.
Sebab saat tidur, hampir seluruh fungsi tubuh berhenti bekerja sementara, kecuali jantung, otak, dan paru-paru. Karena itu, makanan tidak bisa dicerna.
Dampak Kebiasaan Tidur Setelah Sahur
Berikut dampak berbahaya kebiasaan tidur setelah sahur yang wajib untuk kamu waspadai:
1. Berat Badan Naik
Kenaikan berat badan saat berpuasa sebenarnya sudah menjadi hal yang wajar. Terlebih jika kamu terbiasa langsung tertidur pulas setelah makan sahur.
Sebab makanan yang dikonsumsi tidak dapat tercerna dengan baik, sehingga lemak malah tertimbun di dalam tubuhmu.
Baca Juga: Di Bulan Ramadhan 2023, Manfaatkan 4 Fitur dari Google
Tidak itu saja, kalori yang terdapat dalam makanan tidak bisa dicerna dengan baik oleh tubuh ketika tubuh tertidur.
2. Asam Lambung Meningkat
Kebiasaan Tidur setelah Sahur dapat meningkatkan produksi asam lambung secara berlebihan. Sebab saat tertidur, gaya gravitasi melonggarkan klep lambung yang menyebabkan asam lambung dalam perut mengalir balik ke kerongkongan.
Hal ini meningkatkan produksi asam lambung untuk mempercepat proses pencernaan makanan sahur.
Baca Juga: TIPS Sehat Ramadhan Ala dr Zaidul Akbar: Stop Mengonsumsi 5 Makanan Ini!
Proses pencernaan yang berjalan tidak baik dapat melukai dinding-dinding dalam lambung sehingga memicu naiknya asam lambung.
Hal ini tentunya akan sangat mengganggu kegiatan berpuasa khususnya bagi kamu yang menderita penyakit maag.
3. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Refluks asam atau yang dikenal dengan istilah GERD adalah masalah pencernaan yang terjadi karena katup antara lambung dengan kerongkongan tidak menutup secara sempurna.
Hal ini disebabkan oleh tidak terpenuhinya proses pencernaan makanan karena posisi tubuh yang kurang ideal seperti berbaring setelah makan berat.
Baca Juga: Selena Gomez Bela Hailey Bieber dari Ancaman Haters: Mereka Sudah Damai
Seperti halnya dengan kebiasaan tidur setelah sahur, segala makanan yang kamu konsumsi tidak bisa dicerna secara sempurna karena ketika tubuhmu dalam posisi berbaring maka segala makanan yang sudah masuk ke lambung bisa kembali naik ke kerongkongan.
4. Sembelit
Sembelit menjadi gangguan pencernaan yang paling umum. Kebiasaan tidur setelah sahur ternyata menjadi faktor utama timbulnya sembelit.
Perut butuh waktu dua jam dalam mencerna makanan hingga menjadi feses.
Apabila tertidur, proses pencernaan akan melambat sehingga makanan akan terlalu lama dalam perut. Akibatnya menyebabkan gangguan sembelit.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Tempat Makan Suasana Pedesaan di Depok Cocok Untuk Buka Puasa Bersama Keluarga
5. Lemak tubuh menumpuk
Makanan yang masuk ke tubuh akan digunakan sebagai energi. Namun bila setelah makan kita langsung tidur, tentu kalori dari akan disimpan menjadi lemak.
Dalam jangka panjang, kebiasaan ini membuat lemak tubuh semakin menumpuk, apalagi jika makanan sahur yang dikonsumsi tinggi karbohidrat dan lemak.
Di samping itu, tidur setelah makan sahur juga membuat perut jadi cepat lapar. Akibatnya, rasa lapar yang ditahan ini akan membuat Anda makan lebih banyak saat buka puasa.
Kondisi tersebut bisa jadi risiko obesitas akan meningkat, jika Anda tidak mengubah kebiasaan setelah makan yang tidak sehat ini.
Itulah dampak dari kebiasaan tidur setelah sahur, semoga bermanfaat.***