Ngeri, Kutu Kemaluan Bisa Serang Siapapun, Hindari Kebiasaan Ini

- 17 Januari 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi gatal akibat kutu.
Ilustrasi gatal akibat kutu. /thehealthsite.com




GALAJABAR - Kutu kemaluan (Pthirus pubis) keberadaannya bisa mengganggu aktivitas kita. Masalannya, gigitan kutu menyebabkan gatal di sekitar daerah yang dijangkitinya.

Jangan salah, meski namanya kutu kemaluan, parasit yang satu ini hidupnya bukan hanya disekitar kemaluan.

Kuni yang hidup cara menghisap darah melalui kulit ini bisa tinggal di bulu ketiak dan bulu kaki, janggut dan kumis, bulu mata dan alis, serta bulu dada.

Baca Juga: Thailand Open : Praveen/Melati Harus Puas Jadi Runner-up

Ukuran kutu kemaluan, lebih lecil dari kutu rambut. Kutu yang satu ini juga bisa bertahan pada rambut yang bertekstur kasar dan tebal dibanding pada rambut kulit kepala yang cenderung lebih halus dan lembut.

Kutu kelamin bisa bertahan 1–2 hari tanpa pasokan makanan apa pun.

Keberadaan kutu kemaluan ini, akan mulai dirasakan setelah 1-3 minggu kutu menempati area tubuh.

Baca Juga: Februari Nanti CR7 Genap Berusia 36 Tahun, Makin Tua Semakin Menjadi

Ada beberapa gejala untuk mengetahuinya, seperti rasa gatal pada kulit akibat reaksi.

Situasi ini semakin buruk pada malam hari karena kutu kemaluan aktif menghisap darah manusia pada malam hari.

Ciri lainnya yakni timbul bintik kecil berwarna merah kebiruan pada kulit bekas gigitan.

Baca Juga: Khawatir Terjadi Tsunami, 3.800 Warga Majene Mengungsi ke Pegunungan

Tidak itu saja, biasanya ada bintik cokelat pada pakaian dalam, yang merupakan kotoran kutu kelamin.

Adanya kutu kemaluan juga bisa berdampak peradangan dan iritasi jika kita menggaruknya.

Penyebaran kutu kemaluan sendiri, biasanya melalui kontak tubuh dengan orang yang terinfeksi.

Baca Juga: Perhatian ! Vaksin Sinovac Tidak Bisa Diberikan kepada Orang-orang dengan Kriteria Tertentu, Ini Daf

Dimana kutu dapat merayap dari rambut ke rambut, walaupun sebenarnya kutu tersebut tidak dapat melompat atau terbang.

Namun penyebaran yang paling banyak, terjadi melalui kontak seksual (termasuk seks oral), baik dengan menggunakan alat kontrasepsi maupun tidak.

Pada beberapa kasus juga, kutu kelamin dapat menyebar akibat menggunakan pakaian, seprai, atau handuk secara bersama.

Baca Juga: Lirik Lagu Stairway to Heaven Milik Led Zeppelin yang Bakal Berusia 50 Tahun Pada 2021 Ini

Pada anak-anak, penularan kutu kelamin dapat terjadi ketika anak tidur di atas kasur yang sudah terpapar parasit ini dari orang dewasa yang terinfeksi.

Jika dilihat dari penyebarannya, tentu saja cara untuk menghindari serangan kutu kemaluan salah satunya dengan menghindari berbagi pakai handuk, pakaian, atau seprai terutama dengan orang yang terinfeksi kutu kemaluan.

Jika salah satu dari keluarga terdiagnosis mengidap infeksi parasit ini, Alangkah baiknya diperiksakan ke dokter.*** (Berbagai Sumber)

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah