Benang Merah: Harapan dan Keistimewaan (Chapter 11)

- 1 Maret 2021, 09:02 WIB
 Pemandangan Sydney Opera House di Australia.
Pemandangan Sydney Opera House di Australia. /Unsplash/Johnny Balla/


GALAJABAR - Pada chapter sebelumnya dikisahkan, Ruby merasakan getaran yang aneh dari Felix dan Rose setelah kembali. Tentu, ia merasa sangat aneh. Yang tidak keduanya ketahui, itu justru semakin membebani pikiran Ruby.

Ruby yang sudah ditekan oleh banyak pekerjaan semakin ditekan dengan pemikiran yang tiba-tiba, membuatnya pingsan saat menjalani tugas.

Ikuti cerita bersambung karya Sadrina Suhendra selanjutnya.

“Aku bakal manggil Professor Hildegard atau anak klub kesehatan yang lagi bertugas, jadi mereka bisa nanganin Ruby di sini.” Felix berbalik untuk melakukan apa yang ia katakan.
Namun, “mau… kemana?”

Baca Juga: Papua Jadi Sasaran Perpres Miras, Tokoh Papua: Apapun Argumentasi Pemerintah, Orang Papua Tegas Menolak!

Ruby yang terkapar lemah di dekapan Han pun berlirih, bertanya pada Felix, membuat si pemuda itu kembali berbalik. “Mau ke-” kalimat Felix terhenti saat ia melihat Ruby dengan manik indah yang berkaca-kaca. Isakan pun lolos dari bibir wanita muda itu bersamaan dengan tetes air mata yang jatuh perlahan.
“Mau kemana?!” tanya Ruby lagi sambil terisak.
“R-Ruby,” lirih Han.

“Felix, mau kemana?” sekali lagi Ruby bertanya dengan lemahnya, namun nada bentakan masih bisa terdengar oleh siapa pun yang mendengarnya. “Jangan… pergi…”
Lagi-lagi, Felix menghela napasnya saat mendengar permintaan Ruby.

“Kenapa?!” bentak Ruby. Ia tidak peduli dengan napasnya yang sudah tersumbat dan kesulitan untuk berbicara. “Kenapa kamu gak pernah mau diem di sini?! Kenapa kamu terus pergi setiap aku butuh?! Kamu mau kemana, sih?!”
“Jangan per-” Ruby langsung tersentak saat tangan dingin Felix menyentuh kulit pipinya yang panas.

Felix sudah berjongkok di hadapan Ruby. Ia mengusap ibu jarinya pelan pada pipi Ruby yang berkeringat dingin. “Kamu itu,” ujarnya. “Kamu itu kayak orang mabuk kalau lagi sakit. Sering ngomong hal yang gak jelas,” bahkan di saat Ruby dalam kondisi seperti itu, Felix masih saja berani untuk mengomelinya. “Ruby, kamu itu penulis, loh!

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 1 Maret 2021: Gawat! Mama Rossa Tahu Siapa Dalang Pembunuh Roy

Halaman:

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah