Benang Merah: Harapan dan Keistimewaan (Chapter 25)

- 15 Maret 2021, 08:51 WIB
 Pemandangan Sydney Opera House di Australia.
Pemandangan Sydney Opera House di Australia. /Unsplash/Johnny Balla/

GALAJABAR - Pada chapter sebelumnya dikisahkan, Felix masih kesal pada Ruby yang membuatnya jantungan. Ia kira ia akan kehilangan Ruby seperti ia kehilangan adiknya, Olivia.

Di sisi lain, Ruby dan Rose akhirnya saling meminta maaf dan bisa memahami, menyelesaikan semua masalah yang ada.

Ikuti cerita bersambung karya Sadrina Suhendra selanjutnya.

Satu bulan berlalu dan semua yang Ruby dan teman-temannya persiapkan sejak lama selesai. Festival Novel Fiksi yang mereka rencanakan akan digelar akhir pekan ini.

Ruby menatap dirinya di cermin. Ia memoles sedikit lipstik pada bibirnya. Gaun bertipe high-low berwarna kuning lemon sudah membalutnya, membuatnya nampak terlihat lebih segar.
“Ruby,” panggil seseorang.

Baca Juga: Sinopsis dan Live Streaming Love Story 15 Maret 2021: Sandiwara Ken di Depan Rama, Amarah Emily pada Dinda

Felix sudah bersandar dengan kemeja putihnya. Di tangannya sudah ada jas setelan cokelat yang selaras dengan warna bawahannya. “Yang lain udah nunggu.”

“Sebentar!” pinta Ruby. Ia membenarkan sedikit rambutnya. Setelah selesai, Ruby langsung mendekati Felix.
Felix menghela napasnya saat ia melihat sesuatu yang sedikit sugestif. Ruby yang menyadarinya pun langsung menutup dadanya dengan tangan. “Felix mesum!” gerutunya pelan.

“Ya, aku yang lihat aja udah kayak gitu. Gimana kalau orang-orang yang datang nanti?” tanya Felix.

“Hm?” tangan Ruby yang awalnya terekspos pun tertutup oleh jas setelan yang Felix jaketkan ke pundaknya. “Loh, kamu mau kayak gitu aja buat sambutan?” bingung Ruby.

Halaman:

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah