NGERI! Negara Besar Ini Masuk Deretan 5 Negara Bangkrut Akibat Utang

- 10 April 2021, 10:24 WIB
Ilustrasi utang
Ilustrasi utang /pixabay/

GALAJABAR – Utang ternyata bukan hanya masalah kita sebagai rakyat biasa saja, tetapi menjadi masalah bagi negara-negara di belahan dunia. Jerat utang memang memusingkan bahkan bisa membuat bangkrut suatu negara.

Beberapa negara terlilit utang dan tidak mampu membayarnya hingga membuat negara tersebut bangkrut dan rakyatnya jatuh miskin.

Dilansir Galajabar dari kanal Youtube Want to know, Sabtu (10 April 2021), berikut 5 negara yang bangkrut karena tidak dapat membayar utang, di antaranya sebagai berikut:

1. Yunani
Yunani secara resmi menyandang status sebagai negara bangkrut sejak 30 Juni 2015 silam. Sejauh ini,utang Yunani sendiri sudah menembus angka 360 miliar dolar AS.

Baca Juga: 7 Provinsi yang Rawan Mengalami Gempa Bahkan Terjadi Sampai Ribuan Kali!

Kondisi ini terlihat semakin parah dengan lonjakan jumlah tunawisma di Yunani hingga menembus angka 40%.

Pemerintah Yunani memperkirakan sekitar 20 ribu orang tidak memiliki rumah dari keseluruhan jumlah penduduk Athena, yakni sekitar 660 ribu orang.

Naiknya angka tunawisma di negeri para dewa ini disebut sebagai dampak dari krisis ekonomi yang melanda sejak 2010 silam. Kemudian angka pengangguran mengalami kenaikan dari angka 10,6% pada 2004 menjadi 26,5% pada 2014.

Sama halnya seperti Argentina, hal yang menyebabkan Yunani mengalami kebangkrutan yaitu korupsi. Praktik korupsi ini ternyata terjadi di kantor imigrasi, rumah sakit, dan instansi-instansi lainnya.

Selain itu, terdapat faktor lain yang membuat Yunani bangkrut yaitu bocornya 30% uang pajak ke tangan para koruptor. Korupsi di Yunani sudah sangat parah hingga negara pun tidak mampu menangani permasalahan tersebut.

Baca Juga: Piala Menpora, Mantan Pelatih Persib Ini Tak Gentar Persija

2. Ekuador
Perekonomian negara eksportir pisang terbesar di dunia ini dapat dikatakan mudah bangkrut karena mewarisi banyak utang hasil korupsi di pemerintahan masa lalu.

Ekonomi Ekuador terus merosot dan mengalami krisis akibat dari kebijakan-kebijakan neoliberal yang didorong AS. Sejak awal 1990-an, Ekuador telah dipimpin sejumlah presiden neoliberal yang menerapkan penghematan dari pasar bebas ala IMF dan Bank Dunia.

Akan tetapi, ternyata hasil dari kebijakan ini sangat buruk. Perekonomian Ekuador menjadi carut marut sehingga tingkat inflasi mencapai 60%.

Tidak sampai di situ, standar kehidupan masyarakat pun mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan karena harga sejumlah barang terus merangkak naik. Pada pertengahan 1999, uang kas negara Ekuador terkuras habis dan negara ini dinyatakan bangkrut.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 10 April 2021: Kerja Sama Rendy dan Rafael Membuahkan Hasil, Ricky Nekat Bertemu Elsa!

3. Jamaika
Jamaika merupakan negara penghasil bauksit terbesar di dunia. Akan tetapi, pada 2010 Jamaika mencoba-coba untuk berutang kepada IMF dan mendapatkan pinjaman sebesar 1,27 miliar dolar AS untuk jangka waktu 3 tahun.

Kemudian pemerintah belanjakan uang itu untuk anggaran besar bertahun-tahun. Akibat dari tingginya inflasi, akhirnya negara ini tidak mampu lagi untuk membayar utang selama 5 tahun.

Padahal, 40% dari anggaran pemerintah sudah dipisahkan untuk membayar utang, tetapi sampai bulan juli 2012 rasio utang di negara ini mencapai 139%.

Tingginya rasio utang ini menyebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi yang menjadi beban anggaran pemerintahannya setiap tahun.

Baca Juga: 4 Tempat Bersalju di Indonesia Gak Perlu ke Luar Negeri, Indonesia Juga Punya Salju!
 
4. Venezuela
Venezuela adalah salah satu negara pengekspor minyak terbesar di dunia. Sebagai salah satu negara yang dianugerahi tambang minyak yang cukup besar di dunia, Venezuela pun menggantungkan pendapatannya 95% dari penjualan minyak.

Pada saat harga minyak sedang tinggi, pemasukan Venezuela tentunya sangat besar dari minyak sehingga sektor lain tidak diperhatikan oleh pemerintah.

Namun, keadaan tersebut harus berbanding terbalik ketika harga minyak dunia turun drastis dan salah pengelolaan dari hasil penjualan minyak tersebut.

Hal tersebut tentunya membebani anggaran pemerintah yang mengakibatkan defisit anggaran negara yang cukup tinggi dan berdampak pada inflasi Venezuela yang meningkat drastis hingga menembus angka 1 juta persen pada 2018.

Baca Juga: Prediksi Buku Harian Seorang Istri 10 April 2021: Perseteruan Bu Farah dan Nek Ratu, Nana Meminta Cerai

Tentunya, inflasi tersebut membuat mata uang Venezuela yakni bolivar kian melemah dan tidak ada artinya. Sebagai informasi, pada saat itu, 1 dolar AS setara dengan 67 juta bolivar.

Kondisi tersebut kian diperparah dengan adanya utang senilai 65 miliar dolar AS yang membelit Venezuela. Kemudian Venezuela dinyatakan gagal membayar utang tersebut.

5. Argentina
Mungkin banyak orang awam tidak menyangka kalau negara sebesar Argentina mengalami kebangkrutan. Korupsi besar-besaran yang dialami Argentina ternyata menjadi penyebab bangkrutnya negara tersebut.

Pada tahun 2001, Argentina dinyatakan bangkrut karena gagal membayar utang negara sebesar 100 milyar dolar Amerika Serikat (AS). Hal tersebut membuat warga Argentina putus asa dan panik sehingga mereka mulai menarik uang mereka dari bank.

Baca Juga: Alice dan Dua Pasukan Negeri Ajaib (Chapter 14)

Namun, pemerintah segera membekukan rekening bank untuk 1 tahun. Setiap orang hanya bisa menarik uang sebesar 250 dolar AS per minggu.

Di samping itu, Argentina juga mengalami lonjakan tingkat pengangguran  hingga menembus angka 25%. Pemerintah Argentina memperkirakan hampir 40 ribu orang menjadi tunawisma baru dan bertahan hidup dengan mengambil sampah. ***

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x