Network
Benar dengan apa yang dikatakan Putri Kame. Nobuyasu dibutakan oleh cinta hingga perlahan ia lupa dengan tugasnya. Sudah sewajarnya Tsukiyama berpikiran jauh. Ia tahu bagaimana dampaknya jika Nobuyasu tidak bisa memiliki keturunan laki-laki.
Pertama, Nobuyasu akan kehilangan martabatnya karena tidak bisa menghasilkan keturunan laki-laki itu. Klan atau keluarga istrinya pun akan ikut dipermalukan. Dan yang sedang dibicarakan saat ini adalah keluarga Putri Toku, putri dari Oda Nobunaga. Apalagi, Nobuyasu adalah calon penerus ayahnya.
Dari semua ketakutan itu, hal yang paling ia takutkan adalah bagaimana itu akan berimbas pada suaminya, Ieyasu. Ia tidak ingin Ieyasu kembali kehilangan martabatnya seperti puluhan tahun lalu saat masih menjadi tahanan mantan suami ibunya, Imagawa Yoshimoto. Ia tidak sampai hati jika harus melihat Ieyasu kembali terpuruk.
Di sisi lain, ia tahu segala resiko yang harus ia hadapi. Tsukiyama sadar bahwa ini menyangkut keinginan hatinya, bukan kebutuhannya. Pikirannya sadar bahwa ini bisa saja membahayakan nyawanya sendiri, nyawa suaminya, bahkan nyawa anak dan cucunya. Tapi hatinya berkata lain.
Tsukiyama pun sama seperti Nobuyasu. Ia dibutakan oleh cinta yang dalam terhadap keluarganya, terutama untuk anak-anaknya. Sudah menjadi insting seorang ibu untuk mengkhawatirkan anak-anaknya. Ia pasti tahu apa yang akan membayakan putra dan putrinya itu.
Dalam diam dan sunyinya malam, Tsukiyama pun meninggalkan tempatnya menguping itu. Ia terus menggingit lidahnya dan menyentak hatinya untuk tidak berbuat hal yang akan membahayakan dirinya dan keluarganya. Tapi tidak ada yang tahu hingga kapan itu akan bertahan. Tidak ada yang tahu hingga kapan Tsukiyama mampu menahan kekhawatiran itu sendirian.***
