Lagu Pengantar Tidur Ibu (Chapter 4)

- 1 Mei 2021, 10:53 WIB
GUNUNG Fuji.*
GUNUNG Fuji.* /PIXABAY

GALAJABAR - Pada chapter sebelumnya dikisahkan, Tsukiyama dan Putri Kame berpapasan dengan Nobuyasu di lorong dengan terburu-buru.

Selagi Putri Kame menyadari kesedihan ibunya, Tsukiyama mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Meskipun, jauh di dalam hatinya, Tsukiyama sangat merindukan putra sulungnya itu.

Ikuti cerita bersambung karya Sadrina Suhendra selanjutnya.

Beberapa hari sudah berlalu sejak pagi itu. Bulan yang hampir mendekati purnama menggantung dengan indah di langit. Kunang-kunang menerangi taman dan suara sungai yang mengalir di samping Istana Tokugawa membuat kesunyian malam semakin terasa.

Baca Juga: May Day 2021, Sejarah Singkat Hari Buruh yang Diperingati Seluruh Warga Dunia


Namun, suara tangisan tiba-tiba menghentikan langkah Tsukiyama yang sebelumnya berniat untuk membicarakan tugas politik dengan beberapa pengikut suaminya. Ia menyadari dimana dirinya berdiri. Tsukiyama berdiri tepat di depan pintu kamar putra sulungnya, Nobuyasu.


“Maafkan aku,” tangis itu terdengar.
“Putri Toku?” lirih Tsukiyama dalam hati. Ia mengenali suara itu dan itu adalah suara tangis menantunya.


“Sudahlah, Toku. Tidak apa, jangan terlalu dipikirkan!” dan setelahnya, Tsukiyama bisa mendengarkan suara Nobuyasu menenangkan istrinya itu.
“Tapi kita mulai kehabisan waktu! Aku mungkin takut mempermalukan Klan Oda, tapi aku lebih takut mempermalukan klanmu. Klan Tokugawa membutuhkan penerus setelahmu, bukan?” tangis Putri Toku lagi.

Baca Juga: Peringati May Day, Ganjar Pranowo Ajak Buruh Tak Turun ke Jalan Melainkan Diskusi Secara Virtual


“Mempermalukan klan?” bingung Tsukiyama.
“Kau tidak perlu takut, Toku. Aku yang akan melindungimu! Kalau ayahmu atau ayahku berbuat sesuatu karena itu, aku yang akan menjagamu!” yakin Nobuyasu. “Kita pasti bisa melewati ini. Kita akan mencari jalan keluarnya.”


“Apa kau tidak sebaiknya mencari seorang selir? Kau tahu aku tidak bisa mengandung setelah melahirkan putri kedua kita.”
Pertanyaan sekaligus pernyataan Putri Toku tersebut membuat Tsukiyama tersentak. Ia segara menutup mulutnya dengan tangan, menghindari diri untuk mengeluarkan suara lain.


“Jangan berkata seperti itu!”
Dan jawaban dari Nobuyasu semakin membuat Tsukiyama terkejut. Kekecewaan dan kekhawatiran bercampur menjadi satu.

Baca Juga: Suami Pengangguran? Inilah Doa Istri yang Tepat Agar Kunjung Dapat Pekerjaan

Halaman:

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x