Lagu Pengantar Tidur Ibu (Chapter 6)

- 3 Mei 2021, 11:19 WIB
GUNUNG Fuji.*
GUNUNG Fuji.* /PIXABAY


“Eh? Tentu saja, tidak! Kalau pun kita berpisah, mungkin kita hanya akan berpisah tempat tinggal. Kau akan kembali ke Kastil Nagashino saat tugas suamimu selesai, bukan?” tanya Tsukiyama, berusaha untuk menenangkan Putri Kame.


Putri Kame mengusap air matanya dengan kain kimononya. Tsukiyama pun ikut membantunya. “Tapi ini benar-benar terdengar seperti perpisahan!”
“Asal Ibunda tahu, ya! Aku dan Kakanda Nobuyasu tidak akan pernah membiarkan Ibunda pergi! Kalau ada yang macam-macam dengan Ibunda, bahkan jika itu Ayahanda atau Ibunda Masako, aku dan Kakanda yang akan melawan!” tegas Putri Kame.


“Eh, kau ini bicara apa, Kame?” kekeh Tsukiyama. “Itu akan mencemarkan nama ayahmu dan Tuan Nobunaga. Kau tidak ingin dihukum mati oleh Tuan Nobunaga, bukan?”
“Aku tidak peduli! Apapun jika itu untuk melindungi Ibunda!”


Tsukiyama terkekeh. Hatinya yang selalu berat karena rasa iri dan kecemburuan kini terasa ringan. Rasa syukur akan kedua anaknya meringankan jiwanya itu. “Aku tidak tahu mengapa, tapi aku merasa tepian jauh sedang membisikan sesuatu padaku,” gumamnya dalam hati. “Aku harap itu sesuatu yang baik.”***

Halaman:

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah