Network
GALAJABAR - Hari Raya Iduladha disebut juga Hari Raya Idul Kurban. Sebab, di hari raya yang jatuh pada 10 Zulhijah itu pemotongan hewan kurban dilaksanakan.
Puncak ibadah haji menjadi momen yang dirayakan umat muslim dunia. Momen yang kita kenal dengan Iduladha ini, sering diperingati dengan cara salat Ied bersama dan diiringi oleh penyembelihan hewan kurban, meskipun saat ini kita tidak bisa melakukan sholat Iduladha karena pandemi yang masih belum berakhir.
Hari raya Iduladha juga identik dengan hidangan berbau daging. Ini tak hanya berlaku di Indonesia saja lho. Kira-kira apa saja ya hidangan yang paling sering kita jumpai di momen Idul Adha dari mancanegara? Yuk, kita Intip berbagai makanan khas Iduladha di berbagai belahan dunia.
Baca Juga: Ancamannya Dinilai Rasis, Nama Mensos Tri Rismaharini Trending: Harusnya Dipecat
- Tagine - Maroko
Tagine adalah kuliner yang berasal dari Afrika Utara. Hidangan ini dimasak menggunakan sebuah wadah yang sering disebut dengan gerabah. Semua bahan makanan rebusan tersebut kemudian di masukkan ke dalam gerabah.
Meskipun cara mematangkannya dengan cara dikukus itu semua tidak mengurangi kadar ke lezatannya. Tutupnya yang berbentuk kerucut ini akan memberikan kelembaban di dalam wadah tersebut. Hal ini membuat daging akan tetap juicy. Meskipun populer di Afrika Utara, namun tagine merupakan makanan khas Maroko.
- Biryani - India
Hidangan khas Idul Adha dari berbagi negara yang selanjutnya adalah nasi Biryani. Kuliner ini sangat terkenal di kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga: TERBARU! Harga Emas Hari Ini Rabu 14 Juli 2021 di Pegadaian: Antam Turun, UBS Naik
Berbagai rempah autentik yang dipadukan dengan daging kambing saat memesak nasinya membuat siapa saja pasti ingin mencobanya. Biryani biasanya dikonsumsi bersama dengan aneka semur, tagine, dan kari lainnya.
- Maqluba – Timur Tengah
Kamu ingin merasakan sajian yang berasal dari Timur Tengah? Kamu bisa mencoba Maqluba, kuliner ini sangat cocok bagi kamu yang bosan menu Idul Adha yang selalu daging.
Maqluba begitu populer di negara-negara Timur Tengah. Biasanya terdiri dari sayuran yang digoreng, daging, dan beras yang dimasak bersamaan dalam sebuah panci. Panci tersebut kemudian dibalikkan untuk penyajian yang mirip dengan kue gurih yang lebar.
Baca Juga: Survei FKM UI: 91,9 Persen Kasus Covid-19 di Jakarta Ternyata Tidak Terdeteksi
- Tufahija - Bosnia
Di Bosnia ada sebuah kuliner khas idul adha. Sebenarnya kuliner ini adalah sebuah puding yang bahan dasarnya dari apel yang sudah direbus ke dalam gula. Hal ini bertujuan supaya penampilan kuliner tersebut kian menarik. Anda juga bisa mengisinya dengan kacang, walnut atau kacang almond.
- Domba atau Kambing Panggang – Timur Tengah
Domba atau kambing panggang merupakan sajian khas Idul Adha di negara Timur Tengah. Hidangan ini dilapisi dengan rempah-rempah dan mentega.
Baca Juga: 14 Juli: Adolf Hitler Melarang Partai Oposisi Hingga McDonal's Berduka
Untuk menyempurnakannya, daging domba dilapisi dengan rempah-rempah dan mentega sebelum dipanggang perlahan dalam oven.
- Oruk - Turki
Salah satu hidangan yang muncul di Turki saat Iduladha adalah "Oruk" yang berasal dari Antakya, Turki. Oruk adalah sejenis bakso panggang lezat yang terbuat dari adonan bulgur dan tepung semolina.
Di dalamnya juga diisi dengan daging giling, biasanya daging sapi, kacang kenari, bawang parut. Oruk juga dilengkapi bermacam-macam rempah seperti garam, peterseli, lada hitam, jintan, dan lada merah.
Baca Juga: Empat Orang Tewas Akibat Sebuah Derek Runtuh di Kanada
- Nalli Nihari - India
Nalli Nihari merupakan kuliner khas Delhi, India, makanan spesial ini pertama kali ditemukan di dapur keluarga kerajaan Moghul.
Kuliner ini berbahan dasar kambing yang diolah dengan waktu yang cukup lama. Biasanya sajian ini ditambah dengan sayuran yang masih segar dan daun ketumbar.
- Maamoul - Lebanon dan Yordania
Maamoul adalah kue tradisional Lebanon yang akan meleleh di mulut ketika dimakan. Kue ini biasa dinikmati setelah melahap hidangan iduladha yang lain. Sajian teh atau kopi panas menjadi perpaduan yang sempurna.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 14 Juli 2021: Nino Gagal Total Dapatkan Hasil Tes DNA Reyna Karena Hal Ini
Maamoul biasanya berbentuk kubah, bola, atau pipih. Kue ini diisi dengan kurma, kenari, pistachio, gula dan air mawar. Kue ini disebut Maamoul di Suriah, Yordania, Libanon, Israel dan Palestina tetapi dikenal sebagai Kombe di Turki selatan dan Kahk di Mesir.
- Boulfaf - Maroko
Menu Boulfaf merupakan makanan yang datang dari wilayah Tunisia dan Maroko. Penyajian boulfat hampir sama dengan sate khas Indonesia.
Namun yang membedakan adalah bahan dasarnya, Boulfaf terbuat dari olahan daging hati kambing yang dipanggang.
- Sate - Indonesia
Di negara tercinta kita ini juga ada kuliner yang tak kalah lezat sebut saja sate. Sate adalah makanan yang terbuat dari daging yang dipotong kecil-kecil dan ditusuk sedemikian rupa dengan tusukan lidi tulang daun kelapa atau bambu, kemudian dipanggang menggunakan bara arang kayu.
Sate disajikan dengan berbagai macam bumbu yang bergantung pada variasi resep sate. Daging yang dijadikan sate antara lain daging ayam, kambing, atau kambing.
- Sheer Kurma - India, Pakistan, dan Bangladesh
Sheer Khurma pada dasarnya adalah makanan penutup Mughlai. Sheer Khurma kadang-kadang disebut "susu dengan kurma". Dibuat dari bihun, susu, gula, kurma dan buah-buahan kering.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 14 Juli 2021: Nino Berhasil Tes DNA Reyna, Sumarno Buka Rahasia Elsa
Cara memasaknya cukup mudah. Bihun tinggal dimasak dalam susu sampai melunak dan campurannya mengental setelah itu masukkan buah-buahan kering.
- Herbel - Maroko
Herbel merupakan makanan khas Maroko yang biasanya disajikan saat Idul Adha. Makanan ini punya tekstur seperti bubur dengan cita rasa yang manis. Hidangan sederhana ini terdiri dari butiran gandum yang dimasak perlahan dengan campuran susu dan mentega.
Baca Juga: Ini Saran MUI Kota Cimahi: Salat Iduladha di Rumah Saja
Nah, itulah hidangan khas Idul Adha dari berbagai belahan dunia. Pasti kalian jadi lapar, ya? Sabar, Idul Adha tinggal beberapa hari lagi kok! Selamat menunaikan ibadah Idul Adha untuk kamu yang menjalankannya. (Penulis: Ema Rachmawati)***
