Pakar: Anak OTG dan Gejala Ringan Tak Membutuhkan Antivirus Covid-19

- 25 Juli 2021, 10:45 WIB
Ilustrasi Anak tengah isoman
Ilustrasi Anak tengah isoman /Pixabay/StockSnap/

GALAJABAR - Anak yang tidak bergejala dan bergejala ringan Covid-19 tidak memerlukan antivirus.

Hal itu ditegaskan Dokter spesialis kesehatan anak Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Nina Dwi Putri, Sp.A (K), dalam seminar daring Heartology Cardiovascular Center.

"Bagi anak-anak yang tidak bergejala dan bergejala ringan tidak membutuhkan antivirus, kecuali pertimbangan khusus (dari dokter) anak-anak risiko tinggu untuk (bergejala) berat karena komorbid," kata dr. Nina dikutip Antara.

Ada pun komorbid atau penyakit penyerta anak yang akan berisiko lebih besar untuk terpapar Covid-19 adalah pasien dengan gangguan sistem imun seperti kanker, gagal ginjal, autoimun, dan HIV.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Saja Minta Jokowi Percaya ke Kades, Politisi Demokrat: Masa Oposisi Tidak Boleh Kritisi?

Termasuk kelainan jantung bawaan, penyakit paru kronik, asma, diabetes melitus, obesitas, dan kelainan saraf.

Nina mengatakan, pemberian antivirus ditentukan oleh dokter sesuai dengan keadaan pasien.

"Dokter akan menentukan sesuai keadaan pasien. Anak sesak dan gejala berat dirawat inap, dan diberikan antivirus," katanya.

Ia juga menegaskan, antibiotik bukan obat Covid-19. Hal ini menyusul beredarnya narasi dan pesan yang berisi resep obat untuk Covid-19 di media sosial.

Di media sosial disebutkan beberapa jenis obat seperti azithromycin, favipiravir, dan dexamethasone untuk mengobati Covid-19.

Baca Juga: 25 Juli: Bayi Tabung Pertama di Dunia Lahir Hingga Concorde Jatuh di Gonesse

Antibiotik ini umumnya mudah dan murah didapatkan di apotek secara luring maupun daring.

"Apa perlu antivirus dan antibiotik? Sebagian besar anak akan sembuh sendiri, tidak memerlukan antivirus atau antibiotik (kecuali bergejala berat dan dirawat di rumah sakit," kata dr. Nina.

Di sisi lain, ketika melakukan isolasi mandiri di rumah dengan anak, orang tua harus memastikan bahwa semua orang di rumah tidak bergejala atau bergejala ringan.

Selanjutnya, memastikan lingkungan rumah memadai, memiliki ruangan terpisah dengan ventilasi yang baik.

Baca Juga: Ikatan Cinta 25 Juli 2021: Katrine, Miss Olive, dan Sumarno adalah Bukti Kuat Kejahatan Elsa

Sedangkan untuk pengobatan dan pemantauan di rumah, dr. Nina mengatakan, orang tua untuk aktif memantau suhu, saturasi oksigen dua kali sehari, laju napas, gejala asupan makanan, aktivitas anak, dan tanda-tanda dehidrasi.

"Untuk pengobatan sendiri, sifatnya hanya untuk membuat anak nyaman. Misalnya jika anak demam lalu aktivitas terganggu, dapat diberikan obat demam. Jangan lupa untuk memberikan asupan makanan bergizi tinggi dan bervitamin," kata dia.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah