Nicole Scott, OB/GYN di IU Health menyatakan bawang menjadi penyebab paling umum bau tak sedap pada tubuh, mulai dari keringat, napas, hingga urin. Dalam kasus yang lebih khusus, bawang juga mempengaruhi kesehatan vagina dan menyebabkannya berbau.
- Makanan manis dengan kadar gula tinggi
Siapa sangka, ternyata makanan manis juga bisa menyebabkan aroma Miss V berbau tak sedap. lho! Hal tersebut dapat terjadi karena makanan dengan kandungan gula yang tinggi yang dapat meningkatkan kadar gula menjadi tinggi dan tentunya dapat meningkatkan perkembangan jamur pada area Miss V sehingga menjadi berbau.
Dilansir dari Buzzfeed, Departemen Kewanitaan dari U.S. Department of Health and Human Services menyebutkan setidaknya 75 persen wanita mengalami infeksi di organ intim akibat jamur. Penyebabnya beragam, bisa karena kurang menjaga kebersihan, kehamilan, konsumsi antibiotik, hingga terlalu banyak konsumsi gula.
Kandungan gula dalam darah akan membuat jamur lebih rentan tumbuh. Risiko ini akan jauh lebih besar pada penderita diabetes.
- Produk susu
Susu segar dan olahan susu menjadi sumber nutrisi pelengkap yang baik, terutama kalsium dan mineralnya. Namun jumlah konsumsinya perlu diperhatikan agar tidak berlebihan.
Namun, hampir mirip dengan daging merah, produk susu pun juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan pH pada area Miss V sehingga dapat menyebabkan bau yang tak sedap. Untuk itu sebaiknya kurangi produk susu maupun produk makanan dan minuman yang memiliki kandungan susu.
- Kopi dan minuman berkafein
Walaupun kopi memiliki harum khas yang sangat menenangkan, namun bukan berarti kopi yang kamu konsumsi tak dapat berpengaruh pada aroma Miss V. Pada kenyataannya, kopi pun menjadi salah satu minuman yang menyebabkan Miss V menjadi bau dan asam.
Baca Juga: Menaker ‘Disentil’ 3 Tokoh Usai Bilang Buruh Tak Pantas Dapat Kenaikan Upah Minimum
Kopi bisa mengubah aroma cairan dalam tubuh, seperti urin dan keringat. Hal serupa juga dapat terjadi pada bau organ kewanitaan. Namun secara teknis, perubahan bau terjadi karena kopi bisa mempengaruhi keseimbangan pH vagina, sehingga risiko terinfeksi jamur makin besar.