Pulau Natal, Pulau yang Dekat dengan Indonesia Namun Milik Australia

- 29 November 2021, 18:00 WIB
ilustrasi pulau
ilustrasi pulau /



GALAJABAR – Indonesia memiliki banyak pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Namun, apakah Anda pernah mendengar Pulau Natal?

Pulau Natal tidak terlalu jauh dari Indonesia, tetapi ternyata pulau mungil ini milik Australia.

Dikutip melalui Youtube Invoice Indonesia, inilah penjelasannya.

Pulau Natal (Christmas Island) adalah wilayah luar negeri yaitu milik Australia yang secara resmi dikenal sebagai Teritory of Christmas Island.

Baca Juga: Budayawan Ridwan Saidi Sebut Rezim Soeharto Lebih Enak Dari Pada Rezim Jokowi, Khususnya Soal Ekonomi

Pulau Natal adalah salah satu dari dua negara bagian dan teritori Australia. Wilayah lainnya adalah Kepulauan Cocos dan Kepulauan Keeling.

Wilayah Pulau Natal terletak di Samudera Hindia. Pulau ini berada sekitar 350 km di Selatan Pulau Jawa dan sekitar 1.550 km di barat laut daratan Australia.

Pulau ini memiliki luas sekitar 135 km persegi yang hampir sama dengan luas Kota Batu di Jawa Timur yang memiliki luas 136 km persegi.

Pulau ini sebagaian besar merupakan hutan hujan tropis dimana sekitar 63% wilayahnya merupakan taman nasional.

Pulau Natal memiliki garis pantai sepanjang 80 km. Namun, hanya sebagian kecil dari garis pantainya yang mudah untuk diakses.

Baca Juga: Pengamat Musik Bens Leo Meninggal Dunia Akibat Covid-19, Berikut Profil dan Perjalanan Hidupnya

Hal tersebut karena garis keliling Pulau Natal diwarnai dengan permukaan tebing yang tajam sehingga membuat banyak pantai di pulau ini sulit dijangkau.

Flying Fish Cove (Teluk Ikan Terbang) adalah Ibu Kota dan permukiman utama Australia di Pulau Natal.

Bedasarkan sensus penduduk yang dilakukan setiap lima tahun sekali, Pulau Natal memiliki populasi penduduk sebanyak 1.843 jiwa pada tahun 2016.

Secara historis, mayoritas penduduk Pulau Natal adalah orang Tionghoa, Melayu, dan India yang berasal dari Singapura.

Saat ini, mayoritas penduduknya berasal dari kelompok etnis Tionghoa.

Baca Juga: Ameer Azzikra Meninggal Dunia, Alvin Faiz: Insya Allah Berkumpul di Surga Bersama Abi

Bahasa utama Pulau Natal adalah bahasa Inggris, Cina, dan Melayu. Agama Islam dan Buddha adalah agama dengan pemeluk terbesar di Pulau Natal.

Penduduk pulau ini adalah warga negara Australia dan memiliki hak suara mereka dalam pemilihan Federal Australia.

Pulau Natal saat ini merupakan wilayah luar Australia yang tidak memiliki pemerintahan sendiri.

Pada Maret 2019, wilayah Pulau Natal dikelola oleh Departemen Infrastruktur Pembangunan Regional dan Kota milik Australia.

Sistem hukum wilayah ini berada dibawah kewenangan Gubernur Jenderal dan Hukum Australia.

Baca Juga: Profil dan Biodata Ameer Azzikra, Adik Alvin Faiz Putra Ustaz Arifin Ilham yang Meninggal Dunia

Penambangan fosfat dulunya merupakan satu-satunya kegiatan ekonomi yang signifikan di wilayah ini. Fosfat telah ditambang di pulau ini sejak tahun 1899.

Pada 2018 usul perluasan operasi penambangan fosfat dibatalkan oleh pemerintah Australia karena masalah lingkungan.

Akibatnya, masa depan pulau terletak pada ekonomi yang lebih terdiversifikasi. Di mana, pariwisata memainkan peran utama dalam membangun ekonomi di pulai ini.

Pulau Natal mulai muncul di daftar para navigator Inggris dan Belanda sejak awal tahun 1600-an.

Baca Juga: Rentang Kisah Jadi Film Terfavorit Pilihan Masyarakat Indonesia IMA Awards

Tetapi, baru pada tahun 1643, Kapten William Mynors dari British East Indian Company menamai pulau ini setelah melihatnya pada hari natal. ***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x