GALA JABAR - Pasar Cimol Gedebage Kota Bandung menjadi primadona saat menjelang Lebaran. Biasanya pedagang pada bulan puasa dan jelang Lebaran dagangannya laris dan dapat meraup untung yang besar.
Namun Pasar Cimol Gedebage saat ini diambang kehancuran setelah pemerintah melarang bisnis pakaia impor bekas. Bahkan kini sudah tutup sejak dua hari lalu.
Pemerintah Pusat seperti diungkapkan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah melarang penjualan pakaian ipor bekas karena telah mematikan UMKM lokal dan rentan terhadap penularan penyakit.
Baca Juga: Bahaya Menggunakan Mintak Jelantah, Bisa Menjadi Sumber Penyakit
Reaksi Pedagang Cimol Gedebage
Ketua Paguyuban Pasar Cimol Gedebage Rusdianto mengungkapkan bahwa memang toko pakaian thrift shop terpaksa ditutup setelah ada sidak.
Para pedagang sendiri dalam keadaan bingung sehingga belum bisa memastikan kapan para pedagang Cimol bisa buka kembali.
Kepada wartawan menyebutkan bahwa ada 1.100 pedagang pakaian Cimol yang terdampak akibat larangan bisnis thrift shop.
Mereka kebingungan belum tahu apa yang akan diperbuat kedepan, solusi dari pemerintah pun belum ada, sekarang hanya melarang saja.
Tentu saja pedagang berharap agar pemeirntah segera memikirkan solusinya, jangan hanya melarang tanpa memberikan solusi.
"Ini sekedar menyambung hidup sana, bisa menghidupi anak istri, sekolah anak. Tidak lebih dari itu," ujarnya seperti dikutip dari PRFM News.
Baca Juga: JADWAL Sahur RAMADHAN 2023 Semarang dan Jawa Tengah Lengkap Jam Buka Puasa
Rusdianto mengaku pihaknya dan para pedagang yang berjualan di Pasar Cimol Gedebage sudah mendapat anjuran dari pemerintah.
Menurutnya, para pedagang berjualan di Pasar Cimor Gedebage atas anjuran pemerintah. Jadi sekarang juga ketika dilarang harus ada solusi yang benar buat masa depan para pedagang.***