Kasus Covid-19 Meningkat, Ruang Isolasi di Cimahi Hampir Penuh

- 24 November 2020, 19:31 WIB
Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna saat meninjau ruang isolasi di RSUD Cibabat beberapa waktu lalu
Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna saat meninjau ruang isolasi di RSUD Cibabat beberapa waktu lalu /Laksmi Sri Sundari/

GALAJABAR - Ruang isolasi pasien Covid-19 di Kota Cimahi hampirbpenuh. Untuk itu, seluruh rumah sakit yang ada di wilayah yang memiliki 3 kecamatan ini diminta untuk menambah kapasitas tempat tidur, untuk mengantisipasi tidak tertampungnya pasien Covid-19.

Ada sejumlah rumah sakit di Kota Cimahi yang menampung pasien yang terpapar virus corona, yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, Rumah Sakit Avisena, Rumah Sakit Mitra Kasih, dan Rumah Sakit Dustira.

"Ruang isolasi hampir penuh, dan kita kemarin sudah rapat, saya instruksikan RSUD Cibabat khususnya untuk menambah bed, terutama ruang isolasi kategori kuning. Di RSUD kan pasiennya kebanyakan dari luar (Cimahi). Ruang isolasi kategori merah kan hanya ada di RSUD Cibabat dan Dustira. Ruang isolasi kategori merah itu kan yang sudah ada ventilator," ungkap Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna di Pemkot Cimahi Jln. Demang Hardjakusumah, Selasa 24 November 2020.

Baca Juga: Wagub DKI: Foto Gubernur Anies Harus Ditanggapi Secara Bijak

Menurut Ajay, saat ini Kota Cimahi masih berada di zona merah penyebaran Covid-19. Sehingga pihaknya terus mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dengan 4 M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabu, menjaga jarak, dan meningkatkan imun tubuh.

"Kita masih di zona merah, kita masih tetap berusaha turun ke level bawah kewaspadaan Covid-19," ujarnya

Diakui Ajay, selama kurang lebih delapan bulan berlangsungnya pandemi Covid-19, akhir-akhir ini disebut bulan terburuk dimana selalu ada penambahan kasus yang cukup banyak.

Baca Juga: Potensi Longsor di Jalur Utama Selatan Cianjur Masih Mengancam

"Ternyata kurun waktu 8 bulan sejak pandemi, bulan-bulan ini temasuk bulan tidak baik," katanya

Tercatat ada 36 kasus baru warga Kota Cimahi yang positif terpapar Covid-19. Totalnya hingga Selasa 24 November 2020 sudah ada 906 orang warga Kota Cimahi yang terpapar virus mematikan tersebut.

Rinciannya, sebanyak 269 orang masih terkonfirmasi positif. Mereka ada yang menjalani perawatan di rumah sakit, maupun isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Kemudian ada sebanyak 609 orang sembuh, dan ada 27 orang meninggal ada.

Baca Juga: Oded Perintahkan OPD Membangun SDM Berkualitas yang Mampu Memberdayakan Disablitas

Disebutkan Ajay, rata-rata pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam kondisi baik atau tanpa gejala. Ia meyakini beberapa pekan ke depan akan banyak pasien yang sembuh.

"Insya Allah kalau lihat trennya terkonfirmasinya 80 persen kondisi baik, dan seminggu ke depan dalam kondisi sembuh," beber Ajay.

Agar kondisi tidak semakin memburuk, lanjut Ajay, pihaknya sepakat untuk kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM). Kebijakan itu sudah dibahasnya bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

Baca Juga: Polrestabes Bandung Tangkap Pelaku Penganiayaan Hingga Meninggalnya Seorang Remaja

"Kita terus berusaha. Kita sudah rapat PSBM, dan fokus ke sana" ucap Ajay.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, drg Pratiwi menambahkan, sejumlah rumah sakit di Kota Cimahi akan menambah kapasitas tempat tidur, untuk mengantiispasi bertambahnya pasien positif Covid-19.

"Hasil pertemuan kemarin, rumah sakit akan menambah tempat tidur, terutama rumah sakit kategori merah, itu sudah direncanakan dan sedang dalam proses. Di semua rumah sakit di cimahi juga akan nambah (tempat tidur), seperti Avisena dan Kasih Bunda," terangnya

Baca Juga: Bermata Biru, Orang-orang Minangkabau Ini Memiliki Cerita Mengharukan

Menuru Pratiwi, pasien rumah sakit di Cimahi terutama di RSUD Cibabat bukan hanya warga Cimahi saja. Apalagi sesuai Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, RSUD Cibabat menjadi salah satu rumah sakit rujukan pasien positif Covid-19 di Jawa Barat.

"Makanya RSUD Cibabat banyak sekali pasien yang dari daerah lain, seperti Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung. Warga Cimahi sendiri kalau RSUD Cibabat penuh, nyari tempat lain lagi. Seperti kemarin ada warga dari Padasuka, yang malah di rawat di rumah sakit di Kota Bandung," beber Pratiwi.

Dijelaskan Pratiwi, pasien positif Covid-19 yang dirawat dan isolasi di RSUD Cibabat diutamakan pasien yang memiliki gejala.

Baca Juga: Dua Pemain Timnas U-19 Dipulangkan Karena Indisipliner

"Yang di RSUD yang diutamakan yang bergejalam. Kalau yang tidak bergejala itu di BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Jawa Barat. Sekarang ini kasus yang tanpa gejala atau OTG itu kadang orang dikira sehat, padahal bisa menularkan ke orang lain," ungkap Pratiwi.

Terpisah, Pelaksana Tugas RSUD Cibabat, Reri Marliah mengatakan, dari 36 bed pasien khusus Covid-19 yang tersedia saat ini, semuanya suah terisi. Rencananya pihaknya akan menambah kapasitas tempat tidur.

“Rencananya akan menambah kapasitas tempat tidur, tapi masih dalam koordinasi dengan pihak terkait,” kata Reri.

Baca Juga: Masih Ingat Manohara? Omzet Pasar Baru Bandung Sempat Turun Gara-gara Model Cantik Ini

Sebenarnya, terang Reri, banyak pasien suspect yang datang ke RSUD Cibabat. Namun pihaknya terpaksa harus melakukan pemilahan, karena memang kondisinya sudah tidak memunginkan untuk menampung pasien khusus Covid-19.

“Tapi saya lakukan pemilahan, jika tanpa ada rujukan, maka akan saya rujuk kembali ke RSUD Cikawet (Cikalong Wetan) atau Cililin (asal KBB),” tandasnya. 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x