Kepala Disnakertrans Kabupaten Bandung Barat Iing Solihin Meninggal Akibat Terpapar Covid-19

- 5 Desember 2020, 18:06 WIB
Kepala Disnakertrans KBB Iing Solihin
Kepala Disnakertrans KBB Iing Solihin /Dicky Mawardi/Galajabar/

GALAJABAR - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bandung Barat , Iing Solihin meninggal dunia pada Sabtu 5 Desember 2020 sekitar pukul 09.30 WIB.

Iing meninggal dunia akibat terpapar Covid-19, setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, Kota Cimahi.

Kabar meninggalnya Kadisnaker Kabupaten Bandung Barat tersebut dibenarkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSUD Cibabat, Reri Marliah.

Baca Juga: Tuding JK di Balik Penangkapan Edhy Prabowo, Calon Wali Kota Makassar Terancam Jerat Hukum

"Iya meninggal dunia di rumah sakit, terkonfirmasi positif Covid-19," katanya saat dihubungi, Sabtu  5 Desember 2020.

Reri mengatakan, saat masuk ke RSUD Cibabat yang bersangkutan melampirkan keterangan terkonfirmasi positif Covid-19. Ia mengeluhkan gejala sesak nafas, badan lemas, mual dan memiliki riwayat penyakit jantung.

"Beliau dirawat di zona kuning," ucap Reri.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan, sebelum meninggal, Iing yang merupakan warga Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi ini sudah melakukan swab test mandiri pada 30 November lalu, dan hasilnya positif Covid-19.

Baca Juga: Ini Alasan Ridwan Kamil Usulkan Gedung Besar Dijadikan Lokasi Pemberian Vaksin

"Jadi sebetulnya yang bersangkutan itu swab test dulu mandiri di Poltekkes tanggal 30 November. Terus hasilnya memang positif Covid-19, dan dia sudah lapor ke puskesmas," tutur Chanifah.

Awalnya, ungkap Rini, sapaan Chanifah, kondisi kesehatan Iing Solihin baik-baik saja, sehingga menjalani isolasi mandiri. Namun kondisinya kemudian memburuk, sehingga dibawa ke RSUD Cibabat pada Jumat (4/12) dini hari.

"Karena sebelumnya saturasinya bagus, tapi semakin memburuk, makanya dirujuk ke RSUD Cibabat. Gejalanya sesak nafas, karena kalau di rumah sakit kan diberi oksimeter untuk melihat saturasi oksigen. Saturasinya kan awalnya 90-an bagus, tapi menurun sampai 80," ungkap Rini.

Baca Juga: Tata Cara Pencoblosan Pilkada 9 Desember: Datang Sesuai Waktu dan Wajib Gunakan Sarung Tangan

Kondisinya pun semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia pada Sabtu  sekitar pukul 09.30 WIB. Iing Solihin rencananya akan dikebumikan di Ciamis menggunakan protokol Covid-19.

Rini menyebutkan, sejak menerima laporan, Puskesmas sudah melakukan tracing dan melakukan swab terhadap kontak erat. Hasilnya, semuanya negatif.

"Keluarganya sudah diswab semua 5 orang, dan hasilnya negatif. Nah ini kan kemungkinan tidak tertular dari dalam rumah, bisa di lingkungan kantor," tukasnya.

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x